Wednesday, February 7, 2018

TEORI ROSEMARIE RIZZO PARSE

TEORI ROSEMARIE RIZZO PARSE

Dosen Pembimbing :
Ns. Muhamad Rofii, S.Kp.,M.Kep

Disusun Oleh :
1.Eli Ermawati                                     (22020117120034)
2.Jihan Irbah Triani                            (22020117110006)
3.Lita Permata Sari                              (22020117120004)
4.Khairul Fata                                      (22020117120010)
5.Rizka Nisa Wijayanti                        (22020117120011)
6.Alisa Rahmi                                       (22020117120020)
7.Titi Setiyowati                                    (22020117120039)
8.Risdeninta Alisya Putri                     (22020117130054)
9.Khansa Rafi Ashila                           (22020117130060)
10.Desty Puji Trihastuti             (22020117130084)
11.Nisa Ariyanti                                     (22020117130088)
12.Prita Tiara Febriani                          (22020117130089)
13.Wahyu Istiqomah                              (22020177140006)
14.Akista Dewi Putri Effendi                (22020117140014)
15.Lisa Putri Anggraeni                        (22020117140018)
16.Inggita Lailatim Maftukha               (22020117140034)
17.Shofia Dyah Kusumawati                (22020117140036)

A.17.1

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO

2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Rosemarie Rizzo Parse”.
Makalah ini kami susun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori dan Filsafat Keperawatan. Selain untuk memenuhi tugas kami juga menjadikan bahan ajar tentang bagaimana teori Rosemarie Rizzo Parse. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, arahan, koreksi, saran, dan dkungan dari berbagai pihak. Unuk itu kami ucapkan terimakasih kepada  Ns. Muhammad Rofii, S.Kp.,M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah Teori dan Falsafah Keperawatan, Universitas Diponegoro.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi penulis dan dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat memberi informasi mengenai teori Rosemarie Rizzo Parse . Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih kurang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami perlukan dari  Bapak dosen serta dari pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih baik.
Semarang, 08 November 2017

Penyusun












DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... .... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. .... ii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang................................................................................. .... 1
1.2Rumusan Masalah............................................................................ .... 3
1.3Tujuan.............................................................................................. .... 3
1.4Manfaat................................................................................................. 3
BAB II
PEMBAHASAN
1.1Biografi Rosemarie Rizzo Parse....................................................... .... 4
1.2Sumber Teori Rosemarie Rizzo Parse.............................................. .... 6
1.3Teori Rosemarie Rizzo Parse................................ .... 6
1.4Prinsip dan Konsep teori
1.5 Kelebihan dan Kelemahan
1.6Asumsi Dasar Paradigma Keperawatan Rosemarie Rizzo Parse .... .... 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................... .... 15
3.2 Saran................................................................................................. .... 15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... .... 16


BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pelayanan yang dilakukan haruslah bersifat , humanistic, berlandaskan ilmu keperawatan, dan berorientasi terhadap kebaikan klien, keluarga, masyarakat yang berpedoman pada etika profesi keperawatan. Pelayanan keperawatan dapat dikatakan berkualitas apabila dilandaskan pada pengembangan teori dan model konseptual keperawatan, pengembangan riset keperawatan, dan diimplementasikan dalam praktek keperawatan.
Teori adalah kumpulan konsep atau definisi dari suatu peristiwa yang dihubungkan sehingga dihasilkan sesuatu yang mudah dipahami berupa pernyataan, kata-kata, penjelasan, perkiraan terhadap suatu fenomena. Teori keperawatan sendiri merupakan sekumpulan pernyataan yang berhubungan dengan ilmu keperawatan  dan merupakan body of knowledge yang digunakan untuk mendukung praktik keperawatan.  Sedangkan menurut  Barnum (1990), teori keperawatan merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan mengenai keperawatan.
Model konseptual adalah suatu kerangka kerja konseptual yang dilakukan secara sistematis yang menjelaskan serangkaian gagasan secara global tentang keterlibatan individu, atau kelompokterhadap suatu ilmu dan pengembanganya. Model konseptual keperawatan merupakan cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat didalamnya. Model konseptualini bertujuan untuk memberikan informasi supaya perawat peduli terhadap hal apa saja yang akan terjadipadapasien, keluarga, kelompok maupun lingkungan klien.
Teori dan model konseptual keperawatan ini sangatlah penting sebagai acuan dan dasar dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan sendiri merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di dunia keperawatan. Pendekatan tersebut bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara terarah dan terencana. Tahap asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnose, perencanaan ilmplementasi,dan evaluasi. Dalan pengembangan teori keperawatan perlu dilandasi dengan teori keperawatan sebelumnya. Banyak  teoriyang telah dikemukakan oleh ahli keperawatan salah satunya adalah  Rosemarie Rizzo Parse.
Teori yang dikemukakan oleh Rosemarie Rizzo Parse berupa teori human becoming (Alligood, 2010).  Asumsi yang mendasari teori ini disintesis dari karya-karya filsuf  Eropa. Teori ini disusun sekitar tiga tema: makna, Prinsip ini berarti bahwa bergerak di luar saat "sekarang" yang menempa jalur pribadi yang unik untuk diri sendiri di tengah-tengah ambiguitas dan perubahan terus-menerus.
Human becoming merupakan human science dasar. Teori ini memandu perawat untuk fokus pada kualitas hidup dari sudut pandang setiap orang sebagai tujuan keperawatan. Ini memberikan alternatif bagi sebagian besar teori-teori lain dari keperawatan, yang mengambil pendekatan bio-medis atau bio-psiko-sosial-spiritual. Teori Teori ini juga berfokus terhadap pengalaman manusia. Inti dari teori ini adalah manusia melaksanakan proses mutualisme dengan alam, memiliki arti multidimensional, bebas memilih hal berdasarkan harapan dan impian. Hal lebih lanjut mengenaiteori




1.2Rumusan Masalah
1.Bagaimanakah biografi dari tokoh Rosemarie Rizzo Parse ?
2.Bagaimanakah penjelasan dari teori
3.Bagaimanakah prinsip dan konsep teori human becoming Rosemarie Rizzo Parse ?
4.Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan  teori
5.Bagaimanakah asumsi dasar paradigma keperawatan Rosemarie Rizzo Parse ?

1.3 Tujuan
1.Mengetahui biografi dari tokoh Rosemarie Rizzo Parse
2.Memahami dan dapat menjelasan teori
3.Mengetahui prinsip dan konsep teori human becoming Rosemarie Rizzo Parse
4.Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan  teori .
5.Mengetahui asumsi dasar paradigma keperawatan Rosemarie Rizzo Parse.

1.4Manfaat
Dengan adanya makalah ini, diharapkan rekan mahasiswa khususnya penulis mampu memahami teori .






BAB II
PEMBAHASAN

2.1Biografi Rosemarie Rizzo Parse
Rosemarie Rizzo Parse lulus dari Duquesne University di Pittsburgh, dan meraih Master dan gelar Doktor dari University of Pittsburgh. Antara 1983 dan 1993, beliau adalah seorang profesor dan koordinator Pusat Penelitian Keperawatan di Universitas Hunter College Kota New York. Dia juga seorang profesor dan Ketua Niehoff di Loyola University di Chicago dari 1993 sampai 2006. Dimulai pada Januari 2007, ia telah bekerja sebagai konsultan dan sarjana tamu di Universitas New York College of Nursing. Parse adalah pendiri dan editor saat (McEwen&Wills, 2014).
Rosemarie Rizzo Parse adalah tokoh pencetus teori Human Becoming Parse. Ia memiliki banyak pengalaman yang banyak dalam penilitian, teori, administrasi, dan praktik keperawatan. Teorinya telah digunakan untuk memandu praktik di banyak Negara, termasuk Kanada, Finlandia, Swedia, dan Amerika Serikat. Sebagai pendiri dan presiden Discovery International, Inc., dia mempromosikan standar kualitas yang baik dalam ilmu keperawatan dan memberikan layanan bimbingan kesehatan untuk individu, kelompok dan keluarga di Pittsburg. Parse pertama kalinya mempulikasikan teorinya dalam
Orang yang berpengaruh besar pada karyanya meliputi ahli filosofi eksistensial seperti Martin Heidegger, Jean- Paul Sartre, dan Maurice Merleau- Ponty. Rosemarie Rizzo Parse memiliki pengalaman yang banyak dalam teori , penelitian , administrasi , dan praktik keperawatan . Teorinya telah digunakan untuk memandu praktik di banyak negara , termasuk Kanada , Filandia , Swedia dan Amerika Serikat . Sebagai pendiri dan presiden dari Discovery Internasional , Inc., dia mempromosikan standar kualitas yang baik dalam ilmu keperawatan dan memberikan layanan bimbingan kesehatan untuk individu , keluarga , dan kelompok di Pittsburgh . Parse pertama kali mempublikasikan teorinya dalam Man-Living-Health: A Theory of Nursing ( Parse ,1981 ) dan kemudian mengubahnya menjadi teori Human Becoming , mengganti human untuk manusia dan becoming untuk kesehatan .
Teori yang diberi judul baru tersebut dipublikasikan dalam The Human Becoming School of Thought : A Perspective for Nurse and Orther Health Professionals ( Parse, 1998) . Orang berpengaruh besar pada karyanya meliputi ahli filosofi eksitensial seperti Martin Heidegger, Jean Paul Sartre dan Maurice Merleau - Ponty . Parse mengambil konsep dan asumsi teori dari Martha Rogers mengenai Makhluk Hidup sebagai Unit . Dia telah menggabungkan integralitas , resonansi , helicy , komplementer , medan magnet , keterbukaan , pola dan pandimensionalitas ( Rogers ) dengan keyakinan berikut dari teori eksistensial - fenomenologik : subyektifitas manusia , intensionalitas , ko-konstitusi , ko-eksistensi , dan kebebasan situasional . Subyektivitas manusia (human subjectivity) berarti orang orang tumbuh dalam hubungan dialetik ( penalaran ) dengan dunia yang memberikan makna terhadap apa yang muncul dalam proses becoming . Intensionalitas ( intentionality ) adalah keterlibatan dengan dunia melalui sifat dasar dari memahami , ada , dan terbuka . Ko - konstitusi ( coconstitution ) mengacu pada ide bahwa makna yang muncul dalam situasi apapun berkaitan dengan komponen atau konstituen tertentu dari situasi tersebut . Ko-eksistensi (coexistence) berarti manusia sebagai makhluk nyata berada di dunia bersama sama dengan yang ainnya . Kebebasan situasional (situasional freedom )mengacu pada ide bahwa orang berpartisipasi dalam memilih situasi yang mereka hadapi serta sikap mereka terhadap situasi . Oleh karena itu , manusia selalu memilih .

2.2 Sumber Teori  Rosemarie Rizzo Parse
Parse menyusun teori human becoming dari prinsip-prinsip dan konsep-konsep dari Rogers. Dia juga memasukkan konsep dan prinsip-prinsip dari phenomenologic eksistensial seperti yang diungkapkan oleh Heidegger, Sartre, dan Merleau-Ponty. Teori ini berasal dari pengalamannya dalam keperawatan dan dari sintesis prinsip-prinsip teoritis dari ilmu manusia (McEwen & Wills, 2014).

2.3 Teori Rosemarie Rizzo Parse
            Menurut McEwen & Wills (2014) TeoriRosemarie Rizzo Parse di bidang keperawatan, prinsip teoritis dari ilmu manusia, prinsip dan konsep teori Rogers dan phenomenologic eksistensial seperti yang diungkapkan oleh Heidegger, Sartre, dan Merleau-Ponty. Teori
Human Becoming Theory popular pada tahun 1992. Teori ini berasal dari . (McEwen & Wills, 2014)
Parse tidak memisahkan secara spesifik asumsinya tentang alam semesta karena dia yakin bahwa alam semesta adalah multidimensi dan proses yang saling menguntungkan pada manusia dan juga tidak dapat dipisahkan dari manusia. Kejadian ini membuktikan bahwa asumsi tentang manusia dan prosesnya adalah sebagai berikut (McEwen & Wills, 2014):
1.Manusia adalah ada selama pola secara teratur dari pembentukan (proses) alam semesta (keberadaan, pembentukan, dan pola).
2.Manusia adalah mahluk terbuka, menentukan makna situasi secara bebas, bertanggung jawab untuk keputusan (situasi bebas, terbuka, dan energi).
3.Manusia adalah unit terkecil, terjadi pola hubungan yang teratur (energi, pola, dan pembentukkan).
3.Manusia adalah mempunyai cakupan yang luas (melihat lebih jauh) secara multidimensi terhadap berbagai kemungkinan-kemungkinan (terbuka, pandimensional, dan situasi yang bebas).
4.Menjadi unit terkecil dari kehidupan kesehatan manusia (terbuka, situasi bebas dan pembentukkan).
5.Menjadi bagian proses pembentukkan manusia-alam semesta secara terarur (pola pembentukan dan pandimensional).
6.Menjadi adalah pola yang terbentuk dari prioritas nilai dari hubungan (siatusi bebas, pola, dan keterbukaan).
7.Menjadi adalah proses dalam diri terhadap berbagai kemungkinan (keterbukaan, situasi bebas, dan keberadaan).
8.Menjadi adalah proses menjadi manusia sebagai suatu unit (keberadaan, energi, dan pandimensional).
                        Parse (1998) mensintesis 9 asumsi dasar tentang manusia dan prosesnya menjadi 3 asumsi dasar, yaitu :
1.Proses menjadi manusia adalah pilihan setiap individu secara bebas terhadap makna akan suatu situasi dalam proses nilai kehidupan manusia.
2.Proses manusia menjadi adalah pola yang diciptakan secara teratur dalam hubungan proses menguntungkan antara manusia dan alam semesta.
3.Proses menjadi manusia adalah proses multidimensi yang menggabungkan berbagai kemungkinan-kemungkinan (McEwen & Wills, 2014).
2.4Prinsip dan Konsep teori
Tiga prinsip pada teori Human Becoming. Setiap prinsip berisi 3 konsep yang diperlukan untuk mengeksplorasi pengertian yang lebih mendalam tentang theory human becoming. Teori ini terdiri dari 3 bagian besar yaitu: McEwen & Wills, 2014)
1.Structuring
Pada komponen ini terdapat tiga bagian penting antara lain
a.Imaging
Menurut Parse manusia memiliki rasa ingin tahu yang luarbiasa tinggi.Dalam memenuhi hasratnya akan suatu hal tersebut manusia mencoba untuk mencari tahu ataupun menduga jawabanya. Jawaban dari pertanyaan muncul dari penggalian manusia terhadap realita dan pandangannya terhadap suatu fenomena.
b.Valuing
Valuing merupakan konsep tentang bagaimana seseorang menegaskan kepercayaanya atau tidak mengenai perspektif personal atau pandangan dunia. Manusia menegaskan pemikiran mereka tentang bagaimana manusia berpikir, betindak dan merasakan dan pilihan mereka mungkin menjadi menetap sebagai pilihan utama dan mereka mungkin berbeda secara radikal dan mencari perpindahan nilai.
c.Languaging
Manusia berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Setiap tindakan seperti cara berbicara, melihat, bergerak, bahkan ketika mereka diam mengisyaratkan terjadinya komunikasi. Perawat dapat memahamibeberapa bahasa dimana manusia tersebut memperlihatkan, tetapi mereka tidak mampu mengetahui arti dari bahasa tersebut. Untuk mengerti bahasa, perawat harus bertanya kepada orang tersebut apa maksud dari kata-kata, tindakan dan gerak-gerik tersebut. Sesuatu yang mungkin terjadi ketika seseorang belum mengetahui maksud dari bahasa mereka, dimana perawat menghormati proses yang sedang berjalan untuk mengerti maksud dari situasi tersebut. Jelaslah bahwa untuk mengerti itu membutuhkan waktu, dan manusia tahu kapan untuk menjelaskan arti yang sesuai pada saat itu.
2.Cocreating
Maksud dari prinsip ini adalah kehidupan manusia menciptakan pola-pola dari hari ke hari dan pola-pola tersebut memberitahukan tentang arti dan nilai secara personal. Dalam pola yang saling berhubungan manusia menciptakan, banyak kebebasan dan pembatasan pada pilihan; semua pola terlibat dalam ikatan yang komplek dan tidak terikat dengan manusia, pikiran dan pilhan. Prinsip kedua ini memiliki 3 konsep yaitu :
a.Mengutarakan–menyembunyikan (Revealing-Concealing)
Mengutarakan-membunyikan adalah cara seseorang untuk memperlihatkan dan sembunyi, sekaligus, untuk menjadi manusia (Parse, 1981, 1998). Digunakan untuk menceritakan dan lebih mengenalkan tentang diri sendiri kepada orang lain. Terkadang manusia mengetahui apa yang ingin dikatakan dan mereka menyalurkannya dengan begitu jelas dan terkadang juga manusia memiliki hal yang mengejutkan diri mereka sendiri dengan kata-kata yang mereka lontarkan.

b.Tidak ada batasan–terbatas (Enabling-Limiting)
Kemungkinan–keterbatasan adalah tentang memilih dari kemungkinan  dan hidup dengan konsekuen  pada pilihan yang telah dipilih. Perawat dapat membantu untuk oranglain seperti merenungkan pilihan dan antisipasi dari konsekuen pada pilihan yang sulit.
c.Berhubungan– terpisah (Connecting-Separating)
Konsep ini berhubungan dengan bagaimana manusia menciptakan pola dari yang berhubungan dan terpisah antara manusia dan  proyek. Pola ini menciptakan nilai prioritas yang diungkapkan. Saling berhubungan dan terpisah ini adalah tentang  komunitas-kesendirian dan orang yang terpisah dari perkumpulan untuk bergabung bersama. Berhungan-terpisah juga menjelaskan antara 2 orang dapat lebih dekat dan belum terpisahkan antara 2. Kadang-kadang terhubungkan ketika orang terpisah karena seseorang dapat menghuni atau mendiami  dengan kehadiran seseorang dengan kedekatan yang besar, terutama ketika berduka untuk orang lain. (Burnes, 200a; Cody, 1995b; Pilkington, 1993). Nurses belajar mengenai pola seseorang dari terhubung-terpisah dengan menanyakan tentang pentingnya arti suatu hubungan dan proyek.
3.Cotranscending
Dalam pengambilan keputusan pastilah akan ada keterlibata norang lain baik mengenai bagaimana menjadi, sikap apa atau pendekatan untuk memiliki, untuk berhubungan dengan siapa, minat apa atau keprihatinan untuk diganggu. Pilihan mencerminkan cara orang bergerak dan berubah dalam proses menjadi.
Tiga konsep prinsip ini adalah sebagai berikut
a.Powering
Makna tentang kehidupan dan perjuangan dan kemauan untuk terus berjuang meskipun menemui  kesulitan dan ancaman.  Parse (1981, 1998) menggambarkan powering sebagai proses mendorong - menolak yang selalu terjadi dan yang menegaskan keberadaan kita dalam kemungkinan ketidakberadaan. Orang secara  terus-menerus terlibat dan ketidakberadaan (tentang hilang dan risiko kematian dan penolakan). (nonbeing). Selalu ada perlawanan dengan kekuatan mendorong
b.Originating
Konsep tentang keunikan manusia dan memegang dua paradoks berikut: (1) sesuai-tidak sesuai dan (2) kepastian-ketidakpastian. Orang berjuang untuk menjadi seperti orang lain, namun mereka juga berusaha untuk menjadi unik. Pilihan tentang originating terjadi dengan realitas kepastian-ketidakpastian. Tidak mungkin mengetahui semua yang mungkin datang dari memilih untuk menjadi berbeda atau dari memilih untuk menjadi seperti orang lain.  Originating dan menciptakan lagi adalah pola yang berdampingan dengan keteguhan dan kesesuaian (Parse, 1981, 1998). Pola originating kerajinan manusia yang unik ketika kemungkinan mereka terlibat kehidupan sehari-hari. Perawat saksi  originating bersama orang-orang yang sedang dalam proses memilih bagaimana mereka akan dengan mengubah pola kesehatan.
c.Transforming
Transforming adalah tentang perubahan yang disengaja dan pergeseran pandangan bahwa orang-orang memiliki tentang hidup mereka. Orang selalu berjuang untuk mengintegrasikan yang tidak biasa dengan yang biasa terjadi dalam keseharian kehidupan mereka. Ketika penemuan-penemuan yang baru dibuat, orang mengubah  pemahaman mereka, kadang-kadang, pola hidup dan pandangan dunia dapat bergeser dari wawasan misteri dan situasi yang sering terjadi dalam kehidupan mereka. Transformasi adalah perubahan yang berkelanjutan dengan karakteristik mutual process dan kecerdikan manusia sebagai orang-orang yang  menemukan cara untuk mengubah arah harapan dan impian mereka (Parse, 1981, 1998). Perawat, dengan  cara mereka hadir dengan orang lain, membantu atau menghalangi upaya orang untuk mengklarifikasi harapan, impian, dan arah yang diinginkan mereka.

2.5Kelemahan dan Kelebihan Teori
Berbeda dengan model yang lain yang sudah establish, Human Becoming belum digunakan secara luas dalam prakteknya. Bagaimanapun juga sebuah teori tentunya mempunyai kelemahan dan kelebihan, seperti halnya teori
a. Kekuatan
1.Membedakan keperawatan dari disiplin lain
2.Praktek - Menyediakan pedoman perawatan dan administrasi yang berguna
3.Berguna dalam Pendidikan
4.Model ini menyediakan metodologi penelitian
5.Menyediakan kerangka kerja untuk membimbing penyelidikan teori lain
b.Kelemahan
1.Penelitian dianggap berada dalam "lingkaran tertutup"
2.Jarang kuantitatif hasil - Sulit untuk membandingkan dengan studi penelitian lain, tidak ada kelompok kontrol, pertanyaan standar, dll
3.Tidak dimanfaatkan proses keperawatan / diagnosa
4.Meniadakan gagasan bahwa setiap orang terlibat dalam pengalaman hidup yang unik
5.Tidak dapat diakses oleh perawat pemula
6.Tidak berlaku untuk akut



2.6Asumsi Dasar Paradigma Keperawatan
McEwen & Wills (2014) menyatakan asumsi dasar paradigma keperawatan berdasarkan konsep Parse yaitu:
1.Perawat
Keperawatan  adalah  sebuah  ilmu  pengetahuan  manusia  dan  seni  yang menggunakan badan abstrak pengetahuan untuk melayani orang. Keperawatan dilihat sebagai komponen yang harus ada (dihadirkan) untuk dapat memfasilitasi proses menjadi sehat dari setiap komponen yang lain. Menulis secara luas tentang keyakinan mengenai keperawatan sebagai ilmu pengetahuan dasar selama lebih dari 30 tahun. Parse telah mengembangkan keyakinannya bahwa keperawatan adalah ilmu pengetahuan dasar dan bahwa perawat memerlukan teori yang berbeda dari disiplin ilmu lain.
2.Kesehatan
Kesehatan dipandang sebagai proses yang berubah secara terus menerus untuk menjadi tetap sehat. Kesehatan manusia berhubugan erat dengan bagaimana perilaku dalam hidupnya mengembangkan
3.Manusia
Manusia merupakan komponen terbuka, unik dan berbeda dari komponen yang lain secara terpisah. Parse memandang konsep manusia universal dan kesehatan sebagai suatu kesatuan. Parse mengatakan bahwa walaupun tiap hal ini dideskripsikan secara terpisah tetapi mereka berhubungan dalam suatu proses. Manusia mempengaruhi dan dipengaruhi orang lain. Manusia menjadi tau dan mengerti saat mereka bekerja dengan alam melalui orang lain dengan ide-ide,sejarah, budaya dan harapan-harapan. Konsep manusia menurut Parse diantaranya:
1.Manusia yang hidup berdampingan sambil
2.Manusia adalah kesatuan, terus
3.Manusia terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, yang bertanggung jawab atas keputusan.
4.Manusia ini melampaui multidimensional dengan possibles
5.Becoming adalah proses terbuka, dipengaruhi oleh pengalaman manusia (konsep terbuka,

4.Lingkungan
Lingkungan dipandang sebagai pemberi stimulus dalam proses timbal balik dalam hubungan dengan manusia. Segala sesuatu secara pribadi dan pengalamannya yang mampu memberikan hubungan timbal balik dengan manusia.


BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Parse mengembangkan sebuah teori tentang caring yang dinamakan Teori Munculnya teori ini berasal dari pengalamannya dalam keperawatan dan dari sintesis prinsip-prinsip teoritis dari ilmu manusia. Teori ini merupakan alternative pendekatan bio-psyco-social-spiritual. Terdapat tiga prinsip pada teori .
Parse menggagas teori ini untuk lebih menjabarkan tentang sikap caring yang tepat, khususnya bagi perawat. Meski begitu, manusia tidaklah ada yang sempurna. Ada beberapa kekurangan dan kelebihan dari teori ini. Namun, Parse telah menyumbangkan banyak kontribusi untuk perkembangan teori caring dalam keperawatan.
3.2Saran
Untuk kedepannya, perawat lebih bisa menerapkan sikap caring yang benar, salah satunya berdasarkan teori caring dari Parse demi mewujudkan masa depan perawat Indonesia yang lebih maju. Teori memang penting untuk dipelajari, namun praktiknyalah yang lebih penting.

DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M.R. (2013).
Artinian, B.M., Katharine S. West, M.P.H.M.S.N.R.N.C.N.S., & Margaret Conger, E.D. (2011). for the Professional Nurse, Second Edition: Springer Publishing Company.
Aziz alimul Hidayat.
Fawcett, J., & DeSanto-Madeya, S. (2012). Analysis and Evaluation of Nursing Models and Theories: F. A. Davis
Koening Blais, Kathelen dkk. 2007.
McEwen, M., & Wills, E.M. (2011). Theoretical Basis for Nursing: Wolters
McEwen, M., & Wills, E.M. (2014).
Potter dan Perry. 2005.

Novel Bahasa Jawa "Tresno Waranggono"

                                                                           Tresno Waranggono “ Theng-theng” swara bel muni, kang tandane w...