TEORI ROSEMARIE RIZZO PARSE
Dosen Pembimbing :
Ns. Muhamad
Rofii, S.Kp.,M.Kep
Disusun Oleh :
1.Eli
Ermawati (22020117120034)
2.Jihan
Irbah Triani (22020117110006)
3.Lita
Permata Sari (22020117120004)
4.Khairul
Fata (22020117120010)
5.Rizka
Nisa Wijayanti (22020117120011)
6.Alisa
Rahmi (22020117120020)
7.Titi
Setiyowati (22020117120039)
8.Risdeninta
Alisya Putri (22020117130054)
9.Khansa
Rafi Ashila (22020117130060)
10.Desty
Puji Trihastuti (22020117130084)
11.Nisa
Ariyanti (22020117130088)
12.Prita
Tiara Febriani (22020117130089)
13.Wahyu
Istiqomah (22020177140006)
14.Akista
Dewi Putri Effendi (22020117140014)
15.Lisa
Putri Anggraeni (22020117140018)
16.Inggita
Lailatim Maftukha (22020117140034)
17.Shofia
Dyah Kusumawati (22020117140036)
A.17.1
DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Teori Rosemarie Rizzo Parse”.
Makalah ini kami
susun dalam rangka untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Teori dan Filsafat Keperawatan.
Selain untuk memenuhi tugas kami juga menjadikan bahan ajar tentang bagaimana teori Rosemarie
Rizzo Parse. Dalam penyusunan
makalah ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, arahan, koreksi, saran, dan
dkungan dari berbagai pihak. Unuk itu kami ucapkan terimakasih kepada Ns.
Muhammad Rofii, S.Kp.,M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah Teori dan
Falsafah Keperawatan, Universitas Diponegoro.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan dapat bermanfaat bagi
pembaca serta dapat memberi
informasi mengenai teori Rosemarie
Rizzo Parse . Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih kurang
sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran sangat kami perlukan dari Bapak dosen serta
dari pembaca untuk menjadikan
makalah ini lebih baik.
Semarang,
08 November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... .... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. .... ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang................................................................................. .... 1
1.2Rumusan Masalah............................................................................ .... 3
1.3Tujuan.............................................................................................. .... 3
1.4Manfaat................................................................................................. 3
BAB II
PEMBAHASAN
1.1Biografi Rosemarie Rizzo Parse....................................................... .... 4
1.2Sumber Teori Rosemarie
Rizzo Parse.............................................. .... 6
1.3Teori Rosemarie Rizzo Parse................................ .... 6
1.4Prinsip dan
Konsep teori
1.5 Kelebihan dan
Kelemahan
1.6Asumsi Dasar Paradigma
Keperawatan Rosemarie Rizzo Parse .... .... 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................... .... 15
3.2 Saran................................................................................................. .... 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... .... 16
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang
Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
pelayanan yang dilakukan haruslah bersifat , humanistic, berlandaskan ilmu
keperawatan, dan berorientasi terhadap kebaikan klien, keluarga, masyarakat
yang berpedoman pada etika profesi keperawatan. Pelayanan keperawatan dapat
dikatakan berkualitas apabila dilandaskan pada pengembangan teori dan model
konseptual keperawatan, pengembangan riset keperawatan, dan diimplementasikan
dalam praktek keperawatan.
Teori
adalah kumpulan konsep atau definisi dari suatu peristiwa yang dihubungkan
sehingga dihasilkan sesuatu yang mudah dipahami berupa pernyataan, kata-kata,
penjelasan, perkiraan terhadap suatu fenomena. Teori keperawatan sendiri
merupakan sekumpulan pernyataan yang berhubungan dengan ilmu keperawatan dan merupakan body of knowledge yang
digunakan untuk mendukung praktik keperawatan.
Sedangkan menurut Barnum (1990), teori keperawatan merupakan
usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan mengenai keperawatan.
Model konseptual adalah suatu
kerangka kerja konseptual yang dilakukan secara sistematis yang menjelaskan
serangkaian gagasan secara global tentang keterlibatan individu, atau
kelompokterhadap suatu ilmu dan pengembanganya. Model konseptual keperawatan
merupakan cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan
perawat didalamnya. Model konseptualini bertujuan untuk memberikan informasi
supaya perawat peduli terhadap hal apa saja yang akan terjadipadapasien,
keluarga, kelompok maupun lingkungan klien.
Teori dan model konseptual
keperawatan ini sangatlah penting sebagai acuan dan dasar dalam melaksanakan
asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan sendiri merupakan pendekatan ilmiah dan
rasional dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di dunia keperawatan. Pendekatan
tersebut bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara terarah dan terencana.
Tahap asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnose, perencanaan
ilmplementasi,dan evaluasi. Dalan pengembangan teori keperawatan
perlu dilandasi dengan teori keperawatan sebelumnya. Banyak teoriyang telah dikemukakan oleh ahli
keperawatan salah satunya adalah Rosemarie Rizzo Parse.
Teori yang
dikemukakan oleh Rosemarie Rizzo Parse berupa teori human becoming (Alligood, 2010). Asumsi yang mendasari teori ini disintesis
dari karya-karya filsuf Eropa. Teori ini disusun sekitar
tiga tema: makna, Prinsip ini
berarti bahwa bergerak di luar saat "sekarang" yang menempa jalur
pribadi yang unik untuk diri sendiri di tengah-tengah ambiguitas dan perubahan
terus-menerus.
Human
becoming merupakan human science dasar. Teori ini memandu perawat untuk
fokus pada kualitas hidup dari sudut pandang setiap orang sebagai tujuan
keperawatan. Ini memberikan alternatif bagi sebagian besar teori-teori lain
dari keperawatan, yang mengambil pendekatan bio-medis atau
bio-psiko-sosial-spiritual. Teori Teori ini
juga berfokus terhadap pengalaman manusia. Inti dari teori ini adalah manusia
melaksanakan proses mutualisme dengan alam, memiliki arti multidimensional, bebas
memilih hal berdasarkan harapan dan impian. Hal lebih lanjut mengenaiteori
1.2Rumusan
Masalah
1.Bagaimanakah
biografi dari tokoh Rosemarie Rizzo Parse ?
2.Bagaimanakah
penjelasan dari teori
3.Bagaimanakah
prinsip dan konsep teori human becoming Rosemarie
Rizzo Parse ?
4.Bagaimanakah
kelebihan dan kekurangan teori
5.Bagaimanakah asumsi dasar paradigma keperawatan Rosemarie
Rizzo Parse ?
1.3 Tujuan
1.Mengetahui
biografi dari tokoh Rosemarie Rizzo Parse
2.Memahami
dan dapat menjelasan teori
3.Mengetahui
prinsip dan konsep teori human becoming Rosemarie
Rizzo Parse
4.Dapat
mengetahui kelebihan dan
kekurangan teori .
5.Mengetahui asumsi dasar paradigma keperawatan Rosemarie
Rizzo Parse.
1.4Manfaat
Dengan adanya makalah ini, diharapkan rekan mahasiswa
khususnya penulis mampu memahami teori .
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1Biografi
Rosemarie Rizzo Parse
Rosemarie
Rizzo Parse lulus dari Duquesne University di Pittsburgh, dan meraih Master dan
gelar Doktor dari University of Pittsburgh. Antara 1983 dan 1993, beliau adalah
seorang profesor dan koordinator Pusat Penelitian Keperawatan di Universitas
Hunter College Kota New York. Dia juga seorang profesor dan Ketua Niehoff di
Loyola University di Chicago dari 1993 sampai 2006. Dimulai pada Januari 2007,
ia telah bekerja sebagai konsultan dan sarjana tamu di Universitas New York
College of Nursing. Parse adalah pendiri dan editor saat (McEwen&Wills, 2014).
Rosemarie Rizzo Parse adalah tokoh pencetus teori
Human Becoming Parse. Ia memiliki banyak pengalaman yang banyak dalam
penilitian, teori, administrasi, dan praktik keperawatan. Teorinya telah
digunakan untuk memandu praktik di banyak Negara, termasuk Kanada, Finlandia,
Swedia, dan Amerika Serikat. Sebagai pendiri dan presiden Discovery
International, Inc., dia mempromosikan standar kualitas yang baik dalam ilmu
keperawatan dan memberikan layanan bimbingan kesehatan untuk individu, kelompok
dan keluarga di Pittsburg. Parse pertama kalinya mempulikasikan teorinya dalam
Orang yang berpengaruh besar pada karyanya meliputi
ahli filosofi eksistensial seperti Martin Heidegger, Jean- Paul Sartre, dan
Maurice Merleau- Ponty. Rosemarie Rizzo Parse memiliki pengalaman yang banyak
dalam teori , penelitian , administrasi , dan praktik keperawatan . Teorinya
telah digunakan untuk memandu praktik di banyak negara , termasuk Kanada ,
Filandia , Swedia dan Amerika Serikat . Sebagai pendiri dan presiden dari
Discovery Internasional , Inc., dia mempromosikan standar kualitas yang baik
dalam ilmu keperawatan dan memberikan layanan bimbingan kesehatan untuk
individu , keluarga , dan kelompok di Pittsburgh . Parse pertama kali
mempublikasikan teorinya dalam Man-Living-Health: A Theory of Nursing ( Parse
,1981 ) dan kemudian mengubahnya menjadi teori Human Becoming , mengganti human
untuk manusia dan becoming untuk kesehatan .
Teori yang diberi judul baru tersebut dipublikasikan
dalam The Human Becoming School of Thought : A Perspective for Nurse and Orther
Health Professionals ( Parse, 1998) . Orang berpengaruh besar pada karyanya
meliputi ahli filosofi eksitensial seperti Martin Heidegger, Jean Paul Sartre
dan Maurice Merleau - Ponty . Parse mengambil konsep dan asumsi teori dari
Martha Rogers mengenai Makhluk Hidup sebagai Unit . Dia telah menggabungkan
integralitas , resonansi , helicy , komplementer , medan magnet , keterbukaan ,
pola dan pandimensionalitas ( Rogers ) dengan keyakinan berikut dari teori
eksistensial - fenomenologik : subyektifitas manusia , intensionalitas ,
ko-konstitusi , ko-eksistensi , dan kebebasan situasional . Subyektivitas
manusia (human subjectivity) berarti orang orang tumbuh dalam hubungan dialetik
( penalaran ) dengan dunia yang memberikan makna terhadap apa yang muncul dalam
proses becoming . Intensionalitas ( intentionality ) adalah keterlibatan dengan
dunia melalui sifat dasar dari memahami , ada , dan terbuka . Ko - konstitusi (
coconstitution ) mengacu pada ide bahwa makna yang muncul dalam situasi apapun
berkaitan dengan komponen atau konstituen tertentu dari situasi tersebut .
Ko-eksistensi (coexistence) berarti manusia sebagai makhluk nyata berada di
dunia bersama sama dengan yang ainnya . Kebebasan situasional (situasional
freedom )mengacu pada ide bahwa orang berpartisipasi dalam memilih situasi yang
mereka hadapi serta sikap mereka terhadap situasi . Oleh karena itu , manusia
selalu memilih .
2.2 Sumber Teori Rosemarie Rizzo Parse
Parse menyusun teori human becoming dari prinsip-prinsip dan konsep-konsep dari
Rogers. Dia juga memasukkan konsep dan prinsip-prinsip dari phenomenologic
eksistensial seperti yang diungkapkan oleh Heidegger, Sartre, dan
Merleau-Ponty. Teori ini berasal dari pengalamannya dalam keperawatan dan dari
sintesis prinsip-prinsip teoritis dari ilmu manusia (McEwen
& Wills, 2014).
2.3 Teori Rosemarie Rizzo Parse
Menurut
McEwen & Wills (2014) TeoriRosemarie Rizzo Parse
di bidang keperawatan, prinsip teoritis dari ilmu manusia, prinsip dan konsep
teori Rogers dan phenomenologic
eksistensial seperti yang diungkapkan oleh Heidegger, Sartre, dan Merleau-Ponty.
Teori
Parse
tidak memisahkan secara spesifik asumsinya tentang alam semesta karena dia
yakin bahwa alam semesta adalah multidimensi dan proses yang saling
menguntungkan pada manusia dan juga tidak dapat dipisahkan dari manusia.
Kejadian ini membuktikan bahwa asumsi tentang manusia dan prosesnya adalah
sebagai berikut (McEwen & Wills, 2014):
1.Manusia adalah ada selama pola
secara teratur dari pembentukan (proses) alam semesta (keberadaan, pembentukan,
dan pola).
2.Manusia adalah mahluk terbuka,
menentukan makna situasi secara bebas, bertanggung jawab untuk keputusan
(situasi bebas, terbuka, dan energi).
3.Manusia adalah unit terkecil,
terjadi pola hubungan yang teratur (energi, pola, dan pembentukkan).
3.Manusia adalah mempunyai cakupan
yang luas (melihat lebih jauh) secara multidimensi terhadap berbagai
kemungkinan-kemungkinan (terbuka, pandimensional, dan situasi yang bebas).
4.Menjadi unit terkecil dari kehidupan
kesehatan manusia (terbuka, situasi bebas dan pembentukkan).
5.Menjadi bagian proses pembentukkan
manusia-alam semesta secara terarur (pola pembentukan dan pandimensional).
6.Menjadi adalah pola yang terbentuk
dari prioritas nilai dari hubungan (siatusi bebas, pola, dan keterbukaan).
7.Menjadi adalah proses dalam diri
terhadap berbagai kemungkinan (keterbukaan, situasi bebas, dan keberadaan).
8.Menjadi adalah proses menjadi
manusia sebagai suatu unit (keberadaan, energi, dan pandimensional).
Parse (1998) mensintesis 9 asumsi
dasar tentang manusia dan prosesnya menjadi 3 asumsi dasar, yaitu :
1.Proses menjadi manusia adalah
pilihan setiap individu secara bebas terhadap makna akan suatu situasi dalam
proses nilai kehidupan manusia.
2.Proses manusia menjadi adalah pola
yang diciptakan secara teratur dalam hubungan proses menguntungkan antara manusia
dan alam semesta.
3.Proses menjadi manusia adalah proses
multidimensi yang menggabungkan berbagai kemungkinan-kemungkinan (McEwen & Wills,
2014).
2.4Prinsip
dan Konsep teori
Tiga prinsip pada teori Human
Becoming. Setiap prinsip berisi 3 konsep yang diperlukan untuk mengeksplorasi
pengertian yang lebih mendalam tentang theory human becoming. Teori ini terdiri
dari 3 bagian besar yaitu: McEwen & Wills, 2014)
1.Structuring
Pada komponen ini terdapat tiga
bagian penting antara lain
a.Imaging
Menurut
Parse manusia memiliki rasa ingin tahu yang luarbiasa tinggi.Dalam memenuhi
hasratnya akan suatu hal tersebut manusia mencoba untuk mencari tahu ataupun
menduga jawabanya. Jawaban dari pertanyaan muncul dari penggalian manusia
terhadap realita dan pandangannya terhadap suatu fenomena.
b.Valuing
Valuing merupakan konsep tentang bagaimana seseorang menegaskan kepercayaanya atau tidak
mengenai perspektif personal atau pandangan dunia. Manusia menegaskan pemikiran
mereka tentang bagaimana manusia berpikir, betindak dan merasakan dan pilihan
mereka mungkin menjadi menetap sebagai pilihan utama dan mereka mungkin berbeda
secara radikal dan mencari perpindahan nilai.
c.Languaging
Manusia berkomunikasi baik secara verbal maupun non
verbal. Setiap tindakan seperti
cara berbicara, melihat, bergerak, bahkan ketika mereka diam mengisyaratkan
terjadinya komunikasi. Perawat dapat memahamibeberapa bahasa dimana manusia tersebut memperlihatkan, tetapi mereka
tidak mampu mengetahui arti dari bahasa tersebut. Untuk mengerti bahasa,
perawat harus bertanya kepada orang tersebut apa maksud dari kata-kata,
tindakan dan gerak-gerik tersebut. Sesuatu yang mungkin terjadi ketika
seseorang belum mengetahui maksud dari bahasa mereka, dimana perawat
menghormati proses yang sedang berjalan untuk mengerti maksud dari situasi
tersebut. Jelaslah bahwa untuk mengerti itu membutuhkan waktu, dan manusia tahu
kapan untuk menjelaskan arti yang sesuai
pada saat itu.
2.Cocreating
Maksud dari prinsip ini adalah
kehidupan manusia menciptakan pola-pola dari hari ke hari dan pola-pola
tersebut memberitahukan tentang arti dan nilai secara personal. Dalam pola yang
saling berhubungan manusia menciptakan, banyak kebebasan dan pembatasan pada
pilihan; semua pola terlibat dalam ikatan yang komplek dan tidak terikat dengan
manusia, pikiran dan pilhan. Prinsip kedua ini memiliki 3
konsep yaitu :
a.Mengutarakan–menyembunyikan (Revealing-Concealing)
Mengutarakan-membunyikan adalah cara seseorang untuk memperlihatkan dan
sembunyi, sekaligus, untuk menjadi manusia (Parse, 1981, 1998). Digunakan untuk menceritakan dan lebih mengenalkan tentang diri sendiri kepada orang lain. Terkadang
manusia mengetahui apa yang ingin dikatakan dan mereka menyalurkannya dengan
begitu jelas dan terkadang juga manusia memiliki hal yang mengejutkan diri mereka sendiri dengan kata-kata yang mereka lontarkan.
b.Tidak ada batasan–terbatas (Enabling-Limiting)
Kemungkinan–keterbatasan adalah tentang memilih dari kemungkinan dan hidup dengan konsekuen pada pilihan yang telah dipilih. Perawat
dapat membantu untuk oranglain seperti merenungkan pilihan dan antisipasi dari
konsekuen pada pilihan yang sulit.
c.Berhubungan– terpisah (Connecting-Separating)
Konsep ini
berhubungan dengan bagaimana manusia menciptakan pola dari yang berhubungan dan
terpisah antara manusia dan proyek. Pola
ini menciptakan nilai prioritas yang diungkapkan. Saling berhubungan dan
terpisah ini adalah tentang
komunitas-kesendirian dan orang yang terpisah dari perkumpulan untuk
bergabung bersama. Berhungan-terpisah juga menjelaskan antara 2 orang dapat
lebih dekat dan belum terpisahkan antara 2. Kadang-kadang terhubungkan ketika
orang terpisah karena seseorang dapat menghuni atau mendiami dengan kehadiran
seseorang dengan kedekatan yang besar, terutama ketika berduka untuk orang
lain. (Burnes, 200a; Cody, 1995b; Pilkington, 1993). Nurses belajar mengenai
pola seseorang dari terhubung-terpisah dengan menanyakan tentang pentingnya
arti suatu hubungan dan proyek.
3.Cotranscending
Dalam
pengambilan keputusan pastilah akan ada keterlibata norang lain baik mengenai bagaimana menjadi, sikap apa atau pendekatan untuk memiliki, untuk
berhubungan dengan siapa, minat apa atau keprihatinan untuk diganggu. Pilihan
mencerminkan cara orang bergerak dan berubah dalam proses menjadi.
Tiga konsep prinsip ini adalah
sebagai berikut
a.Powering
Makna tentang kehidupan dan perjuangan dan kemauan untuk terus berjuang meskipun
menemui kesulitan dan ancaman. Parse (1981, 1998) menggambarkan powering
sebagai proses mendorong - menolak yang selalu terjadi dan yang menegaskan
keberadaan kita dalam kemungkinan ketidakberadaan. Orang secara terus-menerus terlibat dan ketidakberadaan (tentang hilang dan risiko kematian dan penolakan). (nonbeing). Selalu ada perlawanan dengan kekuatan mendorong
b.Originating
Konsep tentang keunikan manusia
dan memegang dua paradoks berikut: (1) sesuai-tidak sesuai dan (2) kepastian-ketidakpastian. Orang
berjuang untuk menjadi seperti orang lain, namun mereka juga berusaha untuk
menjadi unik. Pilihan tentang originating terjadi dengan realitas kepastian-ketidakpastian.
Tidak mungkin mengetahui semua yang mungkin datang dari memilih untuk menjadi
berbeda atau dari memilih untuk menjadi seperti orang lain. Originating
dan menciptakan lagi adalah pola yang berdampingan dengan keteguhan dan
kesesuaian (Parse, 1981, 1998). Pola originating kerajinan manusia yang unik
ketika kemungkinan mereka terlibat kehidupan sehari-hari. Perawat saksi originating bersama orang-orang yang sedang
dalam proses memilih bagaimana mereka akan dengan mengubah pola kesehatan.
c.Transforming
Transforming adalah tentang perubahan yang disengaja dan pergeseran pandangan bahwa
orang-orang memiliki tentang hidup mereka. Orang selalu berjuang untuk
mengintegrasikan yang tidak biasa dengan yang biasa terjadi dalam keseharian
kehidupan mereka. Ketika penemuan-penemuan yang baru dibuat, orang
mengubah pemahaman mereka,
kadang-kadang, pola hidup dan pandangan dunia dapat bergeser dari wawasan
misteri dan situasi yang sering terjadi dalam kehidupan mereka. Transformasi
adalah perubahan yang berkelanjutan dengan karakteristik mutual process dan
kecerdikan manusia sebagai orang-orang yang
menemukan cara untuk mengubah arah harapan dan impian mereka (Parse,
1981, 1998). Perawat, dengan cara mereka
hadir dengan orang lain, membantu atau menghalangi upaya orang untuk mengklarifikasi
harapan, impian, dan arah yang diinginkan mereka.
2.5Kelemahan dan Kelebihan Teori
Berbeda dengan model yang lain yang sudah
establish, Human Becoming belum digunakan secara luas dalam prakteknya. Bagaimanapun
juga sebuah teori tentunya mempunyai kelemahan dan kelebihan, seperti halnya
teori
a. Kekuatan
1.Membedakan keperawatan dari
disiplin lain
2.Praktek - Menyediakan pedoman
perawatan dan administrasi yang berguna
3.Berguna dalam Pendidikan
4.Model ini menyediakan metodologi
penelitian
5.Menyediakan kerangka kerja untuk
membimbing penyelidikan teori lain
b.Kelemahan
1.Penelitian dianggap berada dalam
"lingkaran tertutup"
2.Jarang kuantitatif hasil - Sulit
untuk membandingkan dengan studi penelitian lain, tidak ada kelompok kontrol,
pertanyaan standar, dll
3.Tidak dimanfaatkan proses
keperawatan / diagnosa
4.Meniadakan gagasan bahwa setiap
orang terlibat dalam pengalaman hidup yang unik
5.Tidak dapat diakses oleh perawat
pemula
6.Tidak berlaku untuk akut
2.6Asumsi Dasar Paradigma Keperawatan
1.Perawat
Keperawatan adalah
sebuah ilmu pengetahuan
manusia dan seni
yang menggunakan badan abstrak pengetahuan untuk melayani orang.
Keperawatan dilihat sebagai komponen yang harus ada (dihadirkan) untuk dapat
memfasilitasi proses menjadi sehat dari setiap komponen yang lain. Menulis
secara luas tentang keyakinan mengenai keperawatan sebagai ilmu pengetahuan
dasar selama lebih dari 30 tahun. Parse telah mengembangkan keyakinannya bahwa
keperawatan adalah ilmu pengetahuan dasar dan bahwa perawat memerlukan teori
yang berbeda dari disiplin ilmu lain.
2.Kesehatan
Kesehatan
dipandang sebagai proses yang berubah secara terus menerus untuk menjadi tetap
sehat. Kesehatan manusia berhubugan erat dengan bagaimana perilaku dalam
hidupnya mengembangkan
3.Manusia
Manusia
merupakan komponen terbuka, unik dan berbeda dari komponen yang lain secara
terpisah. Parse memandang konsep manusia universal dan kesehatan sebagai suatu
kesatuan. Parse mengatakan bahwa walaupun tiap hal ini dideskripsikan secara
terpisah tetapi mereka berhubungan dalam suatu proses. Manusia mempengaruhi dan
dipengaruhi orang lain. Manusia menjadi tau dan mengerti saat mereka bekerja
dengan alam melalui orang lain dengan ide-ide,sejarah, budaya dan harapan-harapan.
Konsep manusia menurut Parse diantaranya:
1.Manusia yang hidup berdampingan sambil
2.Manusia adalah kesatuan, terus
3.Manusia terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, yang
bertanggung jawab atas keputusan.
4.Manusia ini melampaui multidimensional dengan possibles
5.Becoming adalah proses terbuka, dipengaruhi oleh pengalaman manusia
(konsep terbuka,
4.Lingkungan
Lingkungan
dipandang sebagai pemberi stimulus dalam proses timbal balik dalam hubungan
dengan manusia. Segala sesuatu secara pribadi dan pengalamannya yang mampu
memberikan hubungan timbal balik dengan manusia.
BAB
III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Parse mengembangkan sebuah teori tentang caring yang dinamakan Teori Munculnya
teori ini berasal dari pengalamannya dalam keperawatan dan dari
sintesis prinsip-prinsip teoritis dari ilmu manusia. Teori
ini
merupakan alternative pendekatan bio-psyco-social-spiritual. Terdapat tiga prinsip pada teori .
Parse menggagas teori ini untuk lebih
menjabarkan tentang sikap caring yang tepat, khususnya bagi perawat. Meski
begitu, manusia tidaklah ada yang sempurna. Ada beberapa kekurangan dan
kelebihan dari teori ini. Namun, Parse telah menyumbangkan banyak kontribusi
untuk perkembangan teori caring dalam keperawatan.
3.2Saran
Untuk kedepannya, perawat lebih bisa menerapkan sikap caring yang benar,
salah satunya berdasarkan teori caring dari Parse demi mewujudkan masa depan
perawat Indonesia yang lebih maju. Teori memang penting untuk dipelajari, namun
praktiknyalah yang lebih penting.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M.R. (2013).
Artinian,
B.M., Katharine S. West, M.P.H.M.S.N.R.N.C.N.S., & Margaret Conger, E.D. (2011). for the Professional Nurse, Second Edition: Springer Publishing Company.
Aziz alimul Hidayat.
Fawcett,
J., & DeSanto-Madeya, S. (2012). Analysis and Evaluation of Nursing Models and Theories: F. A. Davis
Koening Blais, Kathelen dkk. 2007.
McEwen,
M., & Wills, E.M. (2011). Theoretical Basis for Nursing: Wolters
McEwen,
M., & Wills, E.M. (2014).
Potter dan Perry. 2005.
No comments:
Post a Comment