Thursday, January 12, 2017

MAKALAH PERKEMBANGAN NUKLIR DI RUSIA

 MAKALAH
PERKEMBANGAN NUKLIR DI RUSIA
Disusun oleh:
1.       Defi Fatikhatul H.       (11)
2.       Deni Priyanti               (12)
3.       Deny Juliati                 (13)
4.       Desian Riat Putri        (14)
5.       Dwi Larasati               (15)
6.       Dwi Putri Mei N.         (16)
7.       Elfa Nur Ailda S.         (17)
8.       Eli Ermawati               (18)
9.       Emy Hardyanti            (19)
10.  Endang Susanti            (20)

XI IPA 2
SMA N 1 JAKENAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan.Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru.Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir.Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan.Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar tentang penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan buruk tentang musibah hancurnya reaktor nuklir di Chernobyl.Isu-isu ini telah membentuk bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya.Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.
Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945.Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga pengaruhnya masih dapat dirasakan sampai sekarang.Di samping sebagai senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan bagaimana cara memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam berbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang hidrologi, yang merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari lingkungan.
Energy nuklir merupakan salah satu sumber energi yang sangat besar potensinya untuk digunakan dalam kehidupan manusia.Energy nuklir merupakan suatu teknologi yang melibatkan penggunaan terkendali dari reaksi fisi nuklir untuk melepaskan energy.Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang menciptakan panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air, memprodukai uap, dan mengendalikan turbin uap.Turbin ini digunakan untuk menghasilkan energy listrik dan melakukan pekerjaan mekanis.

1.2 Tujuan
1.      Memenuhi tugas fisika
2.      Pengetahuan umum yang dapat dijadikan pedoman dalam pembicaraan membangun teknologi
3.      Mengetahui perkembangan nuklir di negara Rusia

1.3  Mamfaat

1.      Kita dapat memahami sejarah lahirnya teknologi nuklir di dunia
2.      Mengetahui perkembangan nuklir di negara Rusia
3.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan teknologi nukir
4.       Pengetahuan umum yang akan menjadi informasi bagi yang membaca makalah ini

1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah lahirnya teknologi nuklir ?
2. Bagaimana perkembangan teknologi nuklir di Rusia?
3. Apa kelebihan penggunaan nuklir?
4. Apa kekurangan penggunaan nuklir?

1.5  Hipotesis
Bedasarkan dari sumber yang kami peroleh Rusia mempunyai teknologi nuklir yang sangat canggih.


1.6  Sumber Data dan Pengumpulan Data
Sumber data yang kami gunakan berasal dari pengumpulan data media internet yang dapat memberikan informasi tentang keunggulan dan kekurangan tenaga nuklir dan rencana pembangunannya di Indonesia sebagai ruang lingkup dalam makalah ini.

II. PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Lahirnya Nuklir
Dalam kehidupan sehari-hari, reakasi nuklir jarang sekali berkaitan dengan fenomena alam. Sebagian besar fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari hanya melibatkan gravitasi dan elektromagnetik. Inti atom terdiri dari muatan positif dan neutron, diantara muatan positif dalam inti atom timbul gaya saling tolak (saling menjauh), namun hal ini masih dapat ditahan oleh suatu gaya sehingga inti atom bermuatan positif tersebut tidak saling menjauh (Binding energy).
Pada tahun 1896, Henri Becquerel meneliti fenomena fosforesensi pada garam uranium yang kemudian dia sebut dengan radioaktivitas. Bersama dengan sepasang ilmuawan lain, Pierre Curie dan Marie Curie, mereka telah memulai penelitian terkait dengan fenomena ini. Dalam prosesnya, mereka mengisolasi unsur radium yang sangat radioaktif. Mereka menemukan bahwa material radioaktif memproduksi gelombang yang intens, yang mereka namai dengan alfa, beta, dan gamma. Beberapa jenis radiasi yang mereka temukan mampu menembus berbagai material dan semuanya dapat menyebabkan kerusakan. Seluruh peneliti radioaktivitas pada masa itu menderita luka bakar akibat radiasi, yang mirip dengan luka bakar akibat sinar matahari, dan hanya sedikit yang memikirkan hal itu.
Fenomena baru mengenai radioaktivitas diketahui sejak adanya paten di dunia kedokteran yang melibatkan bahan radioaktiv. Secara perlahan, diketahui bahwa radiasi yang diproduksi oleh peluruhan bahan radioaktif adalah radiasi pengion. Banyak peneliti bahan radioaktif di masa lalu mati karena kanker akibat dari paparan yang mereka terima dari bahan radioaktiv. Setelah pemahaman tentang nuklir semakin maju, pemahaman akan karakteristik atau sifat radioaktifitas menjadi lebih baik. Beberapa inti atom yang berukuran besar cenderung tidak stabil, sehingga terjadi peluruhan sampai terbentuknya inti stabil. Pemahaman akan tiga bentuk radiasi yang ditemukan oleh Becquerel dan Curie juga semakin baik, peluruhan alfa terjadi ketika inti atom melepaskan partikel alfa, yaitu dua proton dan dua neutron, setara dengan inti atom helium; peluruhan beta terjadi ketika pelepasan partikel beta, yaitu elektron berenergi tinggi;peluruhan gamma merupakan pelepasan sinar gamma, peluruhan gamma tidak sama dengan radiasi alfa dan beta, namun merupakan radiasi elektromagnetik dengan frekuensi dan energi yang sangat tinggi. Ketiga jenis radiasi terjadi secara alami, dan radiasi sinar gamma adalah yang paling berbahaya dan sulit ditahan.


a.      Reaksi Nuklir Fisi
Reaksi Nuklir Fisi adalah proses pembelahan inti menjadi atom-atom yang lebih kecil dan disertai dengan pelepasan energi dan neutron. Jika neutron ini ditangkap oleh inti atom lainnya yang tidak stabil , makan inti tersebut akan membelah juga, memicu reaksi berantai. Jika jumlah rata-rata neutron yang diepaskan per inti atom yang melakukan fisi ke inti atom lain disimbolkan dengan k, maka nilai k yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa reaksi fisi melepaskan lebih banyak neutron dari pada jumlah yang diserap, sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi ini dapat berdiri sendiri. Massa minimum dari suatu material fisi yang mampu melakukan reaksi fisi berantai yang dapat berdiri sendiri dinamakan massa kritis.
Ketika neutron ditangkap oleh inti atom yang tepat, fisi akan terjadi dengan segera, atau inti atom akan berada dalam kondisi yang tidak stabil dalam waktu yang singkat.Ketika ditemukan pada masa Perang Dunia II, hal ini memicu beberapa negara untuk memulai program penelitian mengenai kemungkinan membuat bom atom, sebuah senjata yang menggunakan reaksi fisi untuk menghasilkan energi yang sangat besar, jauh melebihi peledak kimiawi (TNT, dsb). Proyek Manhattan, dijalankan oleh Amerika Serikat dengan bantuan Inggris dan Kanada, mengembangkan senjata fisi yang digunakan untuk melawan Jepang di tahun 1945. Selama proyek tersebut, reaktor fisi pertama dikembangkan, meski awalnya digunakan hanya untuk pembuatan senjata dan bukan untuk menghasilkan listrik untuk masyarakat.
Namun, jika neutron yang digunakan dalam reaksi fisi dapat dikendalikan, misalnya dengan bahan penyerap neutron, dan kondisi tersebut masih menjadikan massa material nuklir berstatus kritis, maka reaksi fisi dapat dikendalikan. Hal inilah yang yang mendasari prinsip kerja reaktor nuklir.Neutron bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, untuk mengendalikan neutro agar tidak berekasi dengan inti yang lain, maka neutron harus diperlambat dengan menggunakan bahan penyerap neutron sebelum akhirnya mereka bisa dengan mudah ditangkap.Saat ini, metode seperti ini umum digunakan untuk menghasilkan listrik.
b.      Reaksi Nuklir Fusi
Jika dua inti atom bertabrakan, terdapat kemungkinan terjadi reaksi nuklir fusi. Proses ini akan melepas atau menyerap energi. Jika inti atom hasil tabrakan lebih ringan dari besi, maka pada umumnya rekasi nuklir fusi akan melepaskan energi, namun jika inti atom hasil tabrakan lebih berat dari besi, maka pada umumnya reaksi nuklir fusi akan menyerap energi. Proses reaksi nuklir fusi yang paling sering terjadi adalah pada bintang, energi reaksi nuklir fusi yang terjadi pada bintang dihasilkan dari rekasi nuklir fusi hidrogen dan menghasilkan helium. Dari reaksi nuklir fusi, bintang-bintang juga membentuk unsur unsur ringan seperti lithium dan kalsium melalui stellar nucleosynthesis.
Proses alami dari astrofisika ini bukanlah contoh dari teknologi nuklir. Karena daya dorong energi yang tinggi dari inti atom, fusi sulit untuk dilakukan dalam keadaan terkendali (contoh: bom hidrogen). Fusi terkontrol bisa dilakukan dalam akselerator partikel, yang merupakan suatu system bagaimana unsur sintetis dibuat.Kesulitan teknis dan teoritis menghalangi pengembangan teknologi fusi nuklir untuk kepentingan sipil, meski penelitian mengenai teknologi ini di seluruh dunia terus berlanjut sampai sekarang.
Fusi nuklir secara teoritis mulai diteliti ketika Perang Dunia II, ketika para peneliti Proyek Manhattan yang dipimpin oleh Edward Teller menelitinya sebagai metode pembuatan bom. Proyek ini ditinggalkan setelah menyimpulkan bahwa hal ini memerlukan reaksi fisi untuk mengaktifkan bom hidrogen.Hal ini terus terjadi hingga pada tahun 1952, peledakkan bom hidrogen pertama dilakukan.Disebut bom hidrogen karena memanfaatkan reaksi antara deuterium dan tritium, isotop dari hidrogen. Reaksi fusi menghasilkan energi lebih besar per satuan massa material dibandingkan reaksi fisi, namun lebih sulit menjadikannya bereaksi secara berantai.

2.2 Perkembangan Nuklir di Rusia
a.      Awal Berkembangnya Nuklir di Rusia
Pada periode 1970-1980-an, sektor nuklir berkembang sangat pesat. Perkembangan tersebut terhenti saat bencana Chernobyl terjadi pada 1986 dan Uni Soviet mengalami perpecahan tak lama setelah itu. Akibatnya, pada tahun 1990-an hingga awal 2000, pengembangan nuklir pun macet. Di periode pasca-Soviet, hanya empat unit pembangkit nuklir yang beroperasi, hampir keempatnya dibuat pada masa Soviet.
Saat ini, terdapat 33 buah pembangkit listrik tenaga nuklir di Rusia. Dengan kapasitas 24,25 GW, pembangkit tersebut memasok sekitar 16 persen listrik nasional. Angka tersebut masih jauh dari target. Kini, Rusia tengah membangun sepuluh pembangkit listrik tenaga nuklir tambahan, termasuk dua reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir mengambang Akademik Lomonosov yang berkapasitas 9,2 GW.
Rusia berencana meningkatkan pasokan listrik tenaga nuklir menjadi 25 hinga 30 persen pada 2030 dan 45 hingga 50 persen pada 2050. Rusia akan membangun beberapa pembangkit baru berkapasitas total sekitar 32 GW pada 2030, dan pada saat itu beberapa pembangkit listrik yang sudah ada sekarang akan berhenti dioperasikan.  
Sejarah pernah mencatat, Uni Soviet (sekarang Rusia) mempunyai bom nuklir terbesar dan terkuat di dunia yakni bom "Tsar Bomba" yang diujicobakan pada 30 Oktober 1961.Bom yang membutuhkan waktu pembuatan 15 pekan tersebut, diujicobakan di Pulau Novaya Zemlya, Laut Artik.Bom tersebut memiliki berat sekitar 27 ton dan diangkut oleh pesawat pengebom Tupulev TU-95.
Kabarnya, bom tersebut hanya ada dua di dunia.Satu untuk diledakkan dan satu lagi diciptakan sebagai kenangan atau replika.Replika bom nuklir terbesar sejagad raya tersebut, dipamerkan pada pameran Perayaan 70 Tahun Nuklir Rusia yang diselenggarakan di Manezh, Moskow, 1-29 September lalu.Antara dan puluhan wartawan dari 17 negara yang tergabung dalam program "Generation Next" berkesempatan untuk hadir dalam perayaan tersebut.
"Bom ini merupakan bom nuklir terbesar di dunia sampai saat ini.Belum ada yang menandinginya," ujar pemandu pameran, Dmitri.Saat diledakan, bom itu memunculkan awan berbentuk jamur dengan dengan diameter 95 kilometer.
Tsar Bomba diciptakan oleh sejumlah fisikawan Rusia yakni Julii Borisovich Khariton dan Andrei Sakharov, Victor Adamsky, Yuri Babayev, Yuri Smirnov, dan Yuri Trutnev.Replika bom atom terbesar dipamerkan di tengah-tengah ruang pameran.Ukurannya yang raksasa menarik perhatian pengunjung.Bom tersebut memiliki panjang 8 meter dan diameter 2 meter, serta daya ledak ribuan lebih kuat dari bom nuklir yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki.Tak hanya replika Tsar Bomba, pada pameran tersebut juga dipamerkan sejumlah peralatan dari masa lalu, contohnya kacamata yang digunakan untuk melindungi mata saat uji coba bom senjata nuklir Rusia pertama di Semipalatinsk. Juga panel yang digunakan pada uji coba tersebut.Pada pameran tersebut juga ditampilkan simulasi ruang kontrol dari kapal penghancur es bertenaga nuklir.Juga berbagai naskah kuno mengenai perkembangan nuklir Rusia.Pameran tersebut juga diklaim sebagai pameran nuklir terbesar di dunia.
Wakil Direktur Institut Riset Nasional Kurchatov, Yaroslav Shtrombakh mengatakan industri nuklir Rusia tak bisa dilepaskan dari peran fisikawan Uni Soviet, Igor Kurchatov.
"Nuklir Rusia tak bisa dilepaskan dari Bapak Nuklir Rusia, Igor Kurchatov yang mempunyai peran besar dalam mengembangkan dan menciptakan senjata nuklir di negara ini," ujar Shtrombakh.Industri nuklir Rusia bermula dari proyek bom nuklir skala besar yang diluncurkan pada 1942, saat Komisi Pertahanan Uni Soviet menerbitkan perintah rahasia dalam penelitian uranium.
Proyek tersebut fokus pada ekstraksi uranium dan pengembangan bom atom yang dimulai dari laboratorium kecil Akademi Sains Uni Soviet atau sekarang yang bernama Institut Riset Nasional Kurchatov.Usaha keras dan sains tersebut menghasilkan kemajuan pesat.Pada 1946, Igor Kurchatov berhasil memproduksi rantai reaksi rantai nuklir.Dua tahun kemudian, Uni Soviet meluncurkan reaktor pertamanya 100 MW yang memproduksi plutonium.Saat itu, plutonium merupakan bahan senjata nuklir.Uji coba pertama dari senjata nuklir Uni Soviet sukses dilangsungkan di Semipalatinsk pada 29 Agustus 1949.
Kesuksesan nuklir Uni Soviet tak terlepas dari peran mata-mata yang memperoleh bocoran pengembangan bom nuklir.Persaingan nuklir antara Uni Soviet dan Amerika Serikat atau antara Blok Timur dan Blok Barat terus berlangsung selama bertahun-tahun berikut.Uni Soviet berhasil mengembangkan bom hidrogen pada 1953.Empat tahun kemudian, Uni Soviet membangun kapal selam atom pertamanya.Penelitian Soviet dan pengembangan proyek nuklir juga menaruh perhatian pada perkembangan teknologi nuklir damai.Pada 26 Juni 1954, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di dunia diluncurkan di Obninsk.
Pembangkit tersebut hanya menghasilkan daya lima MW dan cukup menerangi 2.000 rumah. Pembangkit itu memiliki pendingin yang berasal dari grafit, yang berfungsi selama hampir 48 tahun dan ditutup pada 2002.Selama kurun waktu, 1955 hingga 1956, Uni Soviet meluncurkan reaktor neutron cepat nol daya dan neutron cepat 100 Kilo Watt.Pada akhir 1950-an, Uni Soviet meluncurkan kapal penghancur es bertenaga nuklir pertamanya yakni "Lenin".PLTN skala besar pertama Uni Soviet, Beloyarsk diluncurkan di Sverdlovsk pada 1964.Pembangkit itu merupakan satu-satunya di dunia yang dioperasikan dengan reaktor neutron cepat
Pembangkit itu dirancang sedemikian rupa untuk untuk meningkatkan konsumsi bahan bakar nuklir dan meminimalkan limbah dengan memperkenalkan siklus bahan bakar nuklir tertutup.Saat ini, Rusia mengoperasikan 10 PLTN atau 33 unit listrik dengan kapasitas terpasang 25,2 Giga Watt."Rusia merupakan satu-satunya negara di dunia yang memiliki kapal penghancur es bertenaga nuklir," cetus Shtrombakh.Pada 2007, Badan Tenaga Nuklir Rusia berubah menjadi Rosatom.Perusahaan korporasi nuklir Rusia, memasok 33 persen kebutuhan listrik wilayah Rusia yang terletak di Eropa.Rosatom menempati posisi kedua dalam percaturan generasi nuklir global.
Rosatom juga menempati posisi teratas dalam pasar global untuk teknologi nuklir terbarukan, serta menempati peringkat pertama dalam pembangunan konstruksi simultan, juga posisi kedua dalam pengelolaan uranium dan posisi ketiga dalam ektraksi uranium dalam skala global.Pada pengayaan nuklir, Rosatom meraih 36 persen pada pasar pengayaan uranium.Portofolio perusahaan tersebut dalam 10 tahun lebih dari 100 miliar dolar AS.Setidaknya ada 38 unit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), yang terdiri dari 29 PLTN di luar Rusia yang akan segera dikerjakan.Rosatom juga menguasai 17 persen dari pasar bahan bakar nuklir dunia.Rosatom merupakan satu-satunya negara yang mempunyai sistem aktif dan pasif dalam sistem keamanan PLTN.
b.      Alasan Rusia mempertahankan sektor energi nuklir :
Pertama, sektor nuklir Rusia terdiri dari 500 perusahaan yang mempekerjakan sekitar 200.000 orang.Industri ini terdiri dari empat unit struktur besar, yakni pengelola siklus bahan bakar nuklir, pembangkit tenaga nuklir, kompleks senjata nuklir, dan lembaga penelitian.Program skala besar untuk membangun sejumlah pembangkit di wilayah Rusia memastikan sektor ini akan terus berkembang dan membuka lapangan kerja bagi para ahli yang kompeten, tidak hanya di perusahaan nuklir negara Rosatom tetapi juga di sektor lain seperti teknik dan pembangunan mesin.
Alasan kedua adalah perhitungan ekonomi.Dalam mengembangkan sektor energi nuklir, pemerintah Rusia menangani beberapa pekerjaan sekaligus. Dengan meningkatkan pangsa tenaga nuklir dalam neraca energi negara, Rusia dapat menjaga pertumbuhan ekonominya tanpa meningkatkan emisi karbondioksida dan melanggar kuota Rusia menurut Protokol Kyoto, karena kelebihannya dapat dijual ke negara lain. Selain itu, penekanan pada tenaga nuklir membuat Rusia dapat mengurangi konsumsi minyak dan gas domestik serta menjaga ekspor kedua sumber energi tersebut, yang lebih menguntungkan dari sudut pandang ekonomi daripada didistribusikan di pasar domestik. 
Alasan ketiga adalah prospek untuk ekspor teknologi nuklir. Kemajuan sektor energi nuklir akan mengurangi biaya pengembangan teknologi Rusia yang akan dilempar ke pasar internasional. Penggunaan nuklir membuat teknologi-teknologi tersebut lebih menarik bagi klien.Apalagi ada referensi berupa contoh kerja teknologi spesifik yang digunakan di Rusia, salah satunya kesuksesan Rosatom dalam mengekspor pembangkit listrik Rusia. Saat ini, terdapat lima pembangkit listrik Rusia yang tengah dibangun di luar negeri, dan 13 pembangkit lain akan segera dibangun dalam beberapa tahun mendatang. Rusia juga sedang mendiskusikan pembangunan sepuluh pembangkit listrik tambahan.
Aspek penting lain ialah terkait keamanan negara. Keberadaan sektor energi nuklir sipil yang kuat memastikan efektivitas pengoperasian kompleks senjata nuklir. Di samping itu, tertib sipil yang ada akan terus menyibukkan perusahaan-perusahaan “bertujuan ganda” di sektor ini. Misalnya, sekarang orang dapat dengan percaya diri berkata bahwa program yang didanai Rosatom untuk membangun sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir mengambang, yang sebelumnya dihujani kritik, telah memungkinkan Rusia mempertahankan teknologi reaktor kapal. Kerja sama produksi ternyata cukup relevan mengingat meningkatnya jumlah kapal selam nuklir yang dibangun dan dimulainya pembangunan kapal pemecah es bertenaga nuklir generasi baru dengan reaktor baru.
Tampaknya, dengan tidak adanya tekanan oportunis dari “lobi hijau” dan berkat keselamatan dan efektivitas teknologi nuklir Rusia yang terus meningkat, pangsa tenaga nuklir dalam neraca energi negara ini akan terus meningkat dalam waktu dekat. Sementara, jika Rusia menelantarkan teknologi nuklirnya, perekonomian negara tersebut akan memburuk dan sektor teknik mesin nuklir canggih yang mempekerjakan puluhan ribu ahli kompetan akan terancam.Soviet pernah menjadi negara yang paling maju dalam bidang teknologi nuklir. Pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di dunia diluncurkan pada 1954 di kota Obninsk, Uni Soviet. Setelah Uni Soviet bubar, Rusia mewarisi sektor energi nuklir tersebut dan masih mempertahankannya hingga saat ini.
Namun faktor keamanan merupakan alasan utama di balik kesuksesan setiap proyek nuklir. Sebab setiap proyek berlandaskan pengalaman yang mumpuni dalam pengoperasian kapal pemecah es dan kapal selam, maka tingkat keamanannya pun sangat tinggi. Menurut ahli, fasilitas semacam ini adalah yang paling dapat dunia diandalkan saat ini.Secara umum, pembangkit listrik tenaga nuklir terapung dapat menjadi proyek nasional yang unik; jika sukses, Rusia akan terus menjadi pemasok utama energi global.
“Masyarakat di seluruh dunia ketakutan, tidak hanya di Rusia,” kata Vladimir Komoyedov dari Partai Komunis yang menjabat Kepala Komite Pertahanan Duma. “Kekhawatiran ini tampak di mana-mana, sementara terciptanya kedamaian di bumi ini masih sangat sulit,” ujar Komoyedov. Menurut Komoyedov, Amerika Serikat bertanggung jawab atas ketakutan ini
Survei juga memperlihatkan 52 persen warga Rusia yakin bahwa ancaman penggunaan senjata nuklir berasal dari AS, 12 persen dari Korea Utara, dan 9 persen dari Pakistan. “Masyarakat menilai perang nuklir akan dimulai oleh negara yang paling sering menggunakan kekuatannya,” kata analis FOM Grigory Kertman. Sementara untuk negara yang hubungannya paling tidak bersahabat dengan Rusia, 77 persen responden menempatkan AS, 66 persen Ukraina, dan 19 persen Inggris.
Dobromelov menyampaikan bahwa kekhawatiran tersebut diperparah oleh situasi di Ukraina. Menurut Kertman, 15-20 tahun yang lalu hubungan Rusia dengan AS dan Eropa masih lebih harmonis. Pyotr Topychkanov, ahli masalah nonproliferasi nuklir dari Carnegie Moscow Center, menganggap kecemasan warga Rusia sebagai hal yang wajar. “Hubungan Rusia dan AS rentan konflik, dan masyarakat menyadari bahwa saat ini senjata nuklir bukanlah sesuatu yang tidak akan pernah digunakan,” ujar Topychkanov.
Para sosiolog mengingatkan responden bahwa awalnya “Klub Nuklir” hanya terdiri dari Rusia, AS, Prancis, Inggris, dan Tiongkok, lalu kemudian Pakistan, India, dan Korea Utara bergabung. Mayoritas masyarakat, menurut FOM, takut akan ekspansi “Klub Nuklir” ini. Grigory Dobromelov menjelaskan bahwa senjata nuklir sekarang telah dimiliki oleh negara-negara yang tidak sepenuhnya di bawah kendali komunitas global, maka masyarakat pun mulai merasa kurang aman.
c.       Bom Nuklir Buatan Rusia
Sejak 66 tahun uji coba pertama bom atom Soviet yang pertama, RDS-1, sukses berlangsung pada 29 Agustus 1949.Intelijen Uni Soviet berperan besar dalam pembuatan bom ini.Mereka memperoleh data informasi mengenai penelitian nuklir di Amerika Serikat sehingga membantu para ilmuwan Soviet menghindari kesalahan.
Menurut Stockholm International Peace Research Institute, beberapa negara, termasuk AS, Rusia, Inggris, Prancis, Tiongkok, India, Pakistan, dan Korea Utara memiliki total sekitar 15.850 unit senjata nuklir pada awal 2015. Sekitar 1.800 di antaranya dalam keadaan siap tempur.Sejarah pertandingan persenjataan ini dimulai lebih dari 60 tahun yang lalu.
Uji coba yang sukses, tepat pukul 07.00 pada tanggal 29 Agustus 1949, di lapangan tembak Semipalatinsk tampak sinar lampu yang menyilaukan. Terdengar pula bunyi berderak pada kabel-kabel listrik, dan tak lama kemudian situasi pun menjadi sunyi.Uji coba RDS-1 yang merupakan bom nuklir pertama Soviet telah berhasil dijalankan.Pengerjaan bom nuklir ini dimulai sejak tahun 1943 selama Perang Dunia II.Agen intelijen Soviet mendapatkan karya ilmiah tertutup mengenai energi nuklir dari Inggris.Ada pula agen intelijen yang menerapkannya di beberapa pusat penelitian nuklir Amerika Serikat.
“Informasi pembuatan bom plutonium Amerika Serikat yang didapatkan oleh intelijen membantu menghindari beberapa kesalahan saat pembuatan RDS-1. Hal itu secara signifikan mengurangi waktu pembuatannya serta mengurangi biaya,” ujar profesor sekaligus Direktur Institut Penelitian Eksperimental Fisika Rusia "Pusat Nuklir Federal Rusia (VNIIEF)" Valentin Kostyukov kepada RBTH.
Ancaman terhadap keamanan nasional, sejak tahun 40-an, Amerika, Inggris, dan Soviet saling berlomba untuk menjadi yang lebih unggul dari satu sama lain dalam bidang persenjataan. Pada akhir tahun 1941, Amerika mengalokasi banyak dana untuk pengembangan senjata nuklir. Hasilnya, Amerika berhasil menciptakan bom Gadget satu tingkat berbasis plutonium yang diujikan pada tanggal 16 Juli 1945 di padang pasir New Mexico.
Saat tiba waktu demonstrasi kekuatan, Amerika ingin menunjukkan kepada dunia—terutama kepada Uni Soviet—terkait kekuatan baru mereka. Demi mengklaim kemenangan pada akhir Perang Dunia II, AS memutuskan untuk menyerang Jepang yang merupakan sekutu Nazi Jerman. Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom Amerika yang bernama "Little Boy" dijatuhkan di atas kota Hiroshima dan menyusul pada tanggal 9 Agustus bom “Fat Man” dijatuhkan di kota Nagasaki. Ratusan ribu warga sipil tewas dalam hitungan detik, sementara yang lainnya dibiarkan tewas akibat radiasi.
Pengeboman kota-kota di Jepang mengejutkan pemimpin Soviet Stalin.Pembuatan senjata nuklir milik Soviet pada awalnya ditujukan untuk keamanan nasional.Pengerjaan ini melibatkan ilmuwan terkemuka, termasuk Igor Kurchatov dan Pyotr Kapitsa.
Kejayaan intelijen dan ilmuwan, kinerja intelijen memungkinkan fisikawan Soviet untuk menghemat waktu.“Sejak awal telah jelas bahwa banyak solusi teknis dari prototipe Amerika yang tidak ideal,” ujar Kostyukov.“Bahkan pada tahap awal sebenarnya para ahli Soviet bisa menawarkan solusi terbaik untuk bom secara keseluruhan dan komponen-komponennya.Tapi persyaratan yang diberikan pemimpin negara adalah jaminan agar memiliki bom dengan risiko rendah, tapi ‘hidup’.”
Menurut Kostyukov, keputusan untuk memakai hasil kerja Amerika adalah satu-satunya langkah yang tepat untuk diambil pada suasana yang tegang pada saat itu. Desain RDS-1 merupakan salinan dari “Fat Man” milik Amerika, sedangkan badan misil dan sistem elektroniknya adalah desain Soviet.
“Usaha yang dilakukan oleh para ilmuwan kami pada tahun 1940-an sangat mengagumkan, mengingat betapa primitifnya peralatan yang mereka gunakan,” ujar Vadim Simonenko yang merupakan Deputi Direktur Ilmiah Pusat Nuklir Federal Rusia Zababakhin.
Perdamaian di atas kertas,Informasi bahwa Uni Soviet membuat senjata nuklirnya secara sungguh-sungguh membuat pemerintah Amerika Serikat khawatir. Pada bulan Juli 1949 muncul rencana “Trojan”, yaitu rencana Amerika yang akan menjatuhkan bom atom pada 70 kota Uni Soviet.Amerika yakin bahwa pembangunan senjata nuklir Rusia tidak akan selesai sebelum tahun 1954. Namun, ternyata uji coba pada tahun 1949 berlangsung sukses. Acara di lapangan tembak Semipalatinsk mengakhiri monopoli Amerika Serikat pada kepemilikan senjata nuklir.
“Tanpa senjata nuklir milik sendiri, cepat atau lambat Uni Soviet mungkin akan dihancurkan. Kemungkinan terbaiknya adalah Uni Soviet sepenuhnya akan disubordinasikan oleh Amerika Serikat,” ujar Aleksander Vdovin, Doktor Ilmu Sejarah, Guru Besar Fakultas Sejarah Universitas Negeri Moskow.
Pada tahun 1970, perjanjian nonprofilerasi nuklir mulai berlaku. Saat ini, anggota perjanjian ini tercatat sebanyak 188 negara. Pada tahun 1996 telah ditandatangani perjanjian internasional yang melarang uji coba nuklir. Setelah itu, pengeboman hanya dilakukan oleh India, Pakistan, dan Korea Utara yang tidak bepartisipasi dalam perjanjian tersebut.
Uni Soviet telah melampaui Amerika Serikat dalam jumlah hulu ledak nuklir pada tahun 1977 dan jumlah rudal pada tahun 1969. Kemampuan nuklir Amerika Serikat telah mencapai jumlah maksimum, yaitu sekitar 31.255 unit pada tahun 1967, sedangkan Soviet mencapai 45.000 unit pada tahun 1985. Saat ini, di bawah persyaratan perjanjian, Rusia dan Amerika sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 1 Maret dan 1 September, akan mengadakan pertukaran informasi terkait status pasukan nuklir masing-masing negara. Pada 1 September 2014, Rusia memiliki 1.643 hulu ledak nuklir di berbagai medium, sedangkan Amerika Serikat memiliki 1.642 hulu ledak.
Di dunia telah diadakan lebih dari dua ribu uji coba senjata nuklir—yang menurut angka resmi dimiliki oleh delapan negara. Uni Soviet telah melakukan sebanyak 715 uji coba pada rentang tahun 1949 – 1990, Diikuti oleh AS yang telah melakukan lebih dari seribu ledakan pada tahun 1945 – 1992. Hingga saat ini, Amerika tetap menjadi satu-satunya negara yang menggunakan senjata nuklir.Selain Amerika dan Uni Soviet, senjata nuklir juga pernah diciptakan di Inggris, Prancis, Tiongkok, India, Pakistan, dan Korea Utara.Israel juga diyakini memiliki senjata nuklir, tetapi Israel tidak memberikan pernyataan resmi terkait kepemilikan tersebut.
d.      Rusia Pamer Replika Bom Nuklir Terbesar Sejagat
Rusia memamerkan replika bom nuklir terkuat yang pernah diledakkan dan yang terbesar sejagat. Replika dari “Tsar Bomba” itu bakal dipamerkan di jantung ibu kota Rusia, Moskow, pada 1-29 September 2015.Pameran ini untuk merayakan ulang tahun ke-70 pengembangan nuklir Rusia. Lokasi pameran berada di Manege Exhibition Hall.Semua warga Rusia diperbolehkan menyaksikannya.
”Puncak utama dari pameran adalah bom termonuklir legendaris AN602 atau ‘Kuzkina Mat’ , yang tentu saja itu Tsar Bomba,” bunyi pernyataan perusahaan nuklir negara, Rosatom, yang menyelenggarakan pameran itu.
e.       Teknologi Nuklir Di Sekitar Laut
Teknologi nuklir di lingkungan laut – yang menjadi perhatian penelitian Rusia tentang penggunaaan sumber energi nuklir.“Kami berharap konferensi ini menetapkan arah yang jelas untuk memperkenalkan teknologi baru bidang pembangkitan tenaga nuklir dan keamaman nuklir,” kata Vladimir Voronkov, wakil tetap Rusia di organisasi internasional yang berbasis di Wina itu.
Ide memanfaatkan pembangkit tenaga nuklir di perairan muncul pada 1950-an. Savannah, sebuah kapal penumpang dan barang komersial pertama bertenaga nukilir, dibuat melalui program khusus Presiden Eisenhower pada 1964 di Amerika Serikat. Namun proyek yang merupakan inisiatif bersama Amerika, Jerman, dan Jepang ini gagal.Sementara di Uni Soviet justru sedang dikembangkan kapal komersial bertenaga nuklir yang dapat menghasilkan pendapatan signifikan. Di samping itu penerapan prinsip konsentrasi energi kolosal di kapal komersial juga menjadi bahan pengujian untuk pengembangan mesin bertenaga nuklir untuk kapal selam dan kapal perang angkatan laut.
Kemampuan berlayar secara otonom dalam waktu lama memunculkan pemikiran tentang kawasan yang tepat bagi pengoperasiannya nuklir, yaitu Artik. Di kawasan kutub mesin bertenaga nuklir menunjukkan keunggulannya, contohnya kapal pemecah es yang selalu beroperasi dengan tenaga penuh. Kapal pemecah es berada di laut lepas untuk jangka waktu sangat lama sebelum kembali ke pelabuhan. Ini merupakan efisiensi luar biasa sebab bila misi belum selesai tapi harus meninggalkan rute untuk mengisi bahan bakar, akan menyebabkan kerugian besar.
Kapal pemecah es komersial pertama di dunia, Lenin, dibuat pada 1957. Kapal ini memiliki banyak keunggulan dibanding kapal konvensional, dan menjadi kapal permukaan pertama dalam sejarah yang melalui jalur utara Novaya Zemlya pada 1971.Dengan sembilan kapal pemecah es bertenaga nuklir, armada Rusia adalah yang terkuat di dunia. Kapal pemecah es bertenaga nuklir telah mengubah rute Laut Utara menjadi jalur utama pelayaran yang ramai dan mendukung navigasi sepanjang tahun di Artik Barat.
Namun demikian sebuah armada kapal pemecah es bertenaga nuklir, kemampuan optimalnya masih jauh dari industri tenaga nuklir Rusia. Meski pun teknologi sumber daya alternatif dan yang dapat diperbarui masih jauh dari implementasi industrial yang efisien, solusi untuk mengatasi krisis energi adalah nuklir.Salah satu gagasan yang mempunyai prospek cerah adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terapung yang dibangun pertama kali oleh Rusia. Gagasan ini juga berkembang di negara-negara lain, tetapi selalu ditolak – terutama karena penentangan dari kelompok yang cemas terhadap dampak bagi lingkungan hidup.
Pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir terapung pertama, Academician Lomonosov, dimulai pada 2009. Menurut Sergei Kirienko, CEO Rosatom, sebuah perusahaan milik negara, “Kami sudah memiliki calon pelanggan internasional, tetapi mereka ingin melihat terlebih dahulu bagaimana proyek percontohan ini berjalan”.Ujud pembangkit listrik tenaga nuklir terapung ini adalah kapal tanpa mesin dengan dua reaktor di atasnya. Pembangkit ini dapat menghasilkan tenaga listrik dan panas serta mampu melakukan desalinasi air laut. Batas usai pengoperasiannya diperkirakan minimal mencapai 36 tahun yang terdiri dari tiga siklus 12 tahunan dengan pemuatan ulang reaktor di akhir tiap-tiap siklus. Para kru yang ditugaskan, termasuk para pengganti dan cadangan, berjumlah kurang lebih 140 orang.
Pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik semacam ini diperkirakan jauh lebih murah dibanding pembangkit konvensional, dan tentu saja mendapatkan banyak permintaan. Selain ekspor, unit tenaga terapung akan menjadi sumber listrik, panas, dan air bersih yang mumpuni bagi kawasan terpencil Rusia.
f.Sistem Komando Alternatif Kekuatan Nuklir Rusia
Perimeter adalah sebuah sistem komando alternatif kekuatan nuklir Rusia.Sistem ini dirancang untuk mengendalikan serangan nuklir yang masif secara otomatis. Pengembangan sistem jaminan balasan ini dimulai di tengah Perang Dingin ketika sistem persenjataan elektronik yang terus-menerus diperbaiki jelas akan segera dapat memblokir saluran kendali biasa kekuatan nuklir strategis. Sebuah metode komunikasi cadangan diperlukan untuk menjamin bahwa komando akan sampai ke peluncur.
Saat itulah gagasan ini diwujudkan dengan sebuah misil yang dilengkapi pemancar radio yang kuat sebagai saluran komunikasi. Ketika terbang melintasi Uni Soviet, misil akan mengirimkan komando luncur tidak hanya ke pusat komando pasukan misil strategis, tetapi juga langsung ke peluncur. Pada 30 Agustus 1974, Dekrit Rahasia Uni Soviet No. 695-227 menginstruksikan Biro Desain Yuzhnoe, sebuah pabrik misil balistik antarbenua di Dnepropetrovsk, untuk membuat sistem ini.
UR-100UTTKh, yang diberi kode Spanker oleh NATO, digunakan sebagai dasar sistem.Uji terbang dimulai pada 1979 dan pada 26 Desember peluncuran dengan pemancar tersebut sukses untuk pertama kalinya. Berbagai tes yang dilakukan membuktikan bahwa semua komponen sistem Perimeter dapat berinteraksi dengan baik dan hulu ledak misil komando akan tetap melalui jalur yang diinginkan.
Pada November 1984, misil komando diluncurkan dari Polotsk dan memberi komando pada fasilitas peluncuran silo dari sebuah RS-20 ICBM (SS-18 Satan) di Baikonur. Peluru Setan itu diluncurkan. Setelah tiap-tiap tahap diuji, hulu ledaknya dipastikan mendarat pada kuadran yang tepat pada jangkauan uji Kura di Semenanjung Kamchatka. Pada Januari 1985, Perimeter mulai beroperasi.Sejak saat itu sistem tersebut telah diperbarui beberapa kali.Saat ini, Perimeter menggunakan misil ICBM modern sebagai misil komandonya.
Di NATO, sistem serangan nuklir yang dapat beraksi tanpa komando manusia disebut amoral. Sementara itu, AS memiliki sistem yang mirip yakni Sistem Komunikasi Roket Darurat.Sistem ini terbuat dari misil balistik komando. Alih-alih terbang ke arah musuh, misil ini terbang melintasi Rusia, dan alih-alih berhulu ledak termonuklir, misil ini membawa pemancar yang dapat mengirimkan sebuah komando untuk meluncurkan semua misil tempur yang tersedia di silo, pesawat, kapal selam dan unit darat bergerak. Sistem ini sepenuhnya telah otomatis, peran manusia ditiadakan atau diminimalkan.
Keputusan untuk meluncurkan misil komando dibuat melalui sistem kendali dan komando otonom—sebuah sistem kecerdasan buatan yang kompleks. Sistem ini menerima dan menganalisis berbagai macam informasi tentang aktivitas dan radiasi seismik, tekanan atmosferik, serta intensitas pembicaraan dalam frekuensi radio militer. Ia memonitor telemetri dari pos pengamatan pasukan misil strategis dan data dari sistem peringatan dini (SPD).
Jika mendeteksi, misalnya, lebih dari satu titik sumber radiasi pengion dan elektromagnetik yang kuat, sistem ini akan membandingkan data tentang gangguan seismik di lokasi yang sama dan mengambil keputusan apakah ada serangan nuklir yang masif. Dalam kasus ini, Perimeter akan mengaktifkan serangan balasan dan bahkan dengan melewati Kazbek, komando dan kendali utama misil strategis Rusia yang dikenal dengan koper nuklirnya.
Skenario lain adalah jika menerima informasi dari SPD bahwa negara lain telah meluncurkan misil, pemimpin negara akan mengaktifkan Perimeter. Jika komando untuk mematikannya tidak datang dalam hitungan waktu tertentu, sistem akan meluncurkan misil. Ini menghilangkan kebutuhan peran manusia dan menjamin bahwa akan ada serangan balasan bahkan jika tim komando dan peluncur seluruhnya hancur.
Pada masa damai, Perimeterakan memasuki mode tidur namun akan terus menganalisis informasi yang datang. Ketika siaga atau ketika ada sinyal peringatan dari SPD, pasukan strategis, atau sistem lain, sebuah jaringan sensor akan diaktifkan untuk mendeteksi sinyal ledakan nuklir.
Para pemimpin Rusia telah berulang kali meyakinkan pemerintah asing bahwa tidak ada risiko peluncuran misil yang bersifat kecelakaan atau pun yang tidak sah. Sebelum peluncuran, Perimeter memeriksa empat kondisi. Pertama, apakah ada serangan nuklir. Kemudian ia memeriksa saluran komunikasi dengan Staf Umum. Jika masih ada sambungan, sistem akan mati. Jika Staf Umum tidak menanggapi, Perimeterakan mengirimkan permintaan kepada Kazbek. Jika tidak ada tanggapan dari sana juga, kecerdasan buatannya akan memberi hak bagi siapa pun yang ada di bunker komando untuk mengambil keputusan. Setelah itu, barulah ia mulai beraksi.
Menurut data Yayasan Opini Publik (FOM) yang dikumpulkan pada akhir Juni lalu, 64 persen warga Rusia meyakini kemungkinan bahwa konflik militer yang melibatkan senjata nuklir dapat terjadi, 20 persen tidak percaya bahwa ancaman seperti itu ada, sedangkan 17 persen lain belum menentukan sikap. Selain itu, 53 persen responden percaya bahwa bahaya perang nuklir lebih besar dibanding 15-20 tahun lalu, 26 persen yakin bahwa tingkat ancaman tidak berubah, hanya 7 persen yang berpendapat tingkat ancaman saat ini lebih rendah, sementara 14 persen responden belum memutuskan sikap. Direktur Institut Kajian Politik Grigory Dobromelov menjelaskan bahwa ketakutan akan perang nuklir pada benak masyarakat Rusia disebabkan pemberitaan media massa atas situasi politik yang ada.
Pyotr Topychkanov melihat sisi positif dari ketakutan terhadap perang nuklir. “Para politikus bisa terus bernegosiasi tentang pengurangan senjata nuklir, karena inilah yang diinginkan masyarakat.” Menurut temuan-temuan FOM, 76 persen masyarakat ingin Rusia memperjuangkan pelucutan senjata nuklir secara universal, dan hanya 14 persen yang tidak setuju dengan hal itu. Selain itu, 19 persen dari mereka juga meyakini bahwa penghapusan total senjata nuklir mungkin dilakukan dalam satu dekade ke depan.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Nuklir
Pembangkit listrik tenaga nuklir tidak memakan banyak ruang. Hal ini memungkinkan mereka untuk ditempatkan di lokasi yang telah dikembangkan dan kekuasaan tidak harus ditransfer jarak jauh.Ini tidak mencemari dengan cara yang sangat langsung. Hal ini bersih dari bentuk-bentuk lain dari produksi energi.Hal ini mengacu pada emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfir.Ada produk limbah seperti yang dijelaskan di bawah ini. Keuntungan lain tenaga nuklir adalah bahwa energi nuklir adalah jauh bentuk paling terkonsentrasi energi, sehingga dapat diproduksi dalam jumlah besar selama jangka waktu yang singkat.
Kemungkinan untuk produksi jangka panjang yang besar karena reaktor baru, di mana mahal dapat dibuat ketika yang lama usang.cadangan Minyak dan jenis bahan bakar fosil lainnya cenderung kehabisan di beberapa titik.Salah satu manfaat paling signifikan dari energi nuklir adalah bahwa tanaman nuklir akan menghasilkan energi bahkan setelah batubara dan minyak menjadi langka. Dengan demikian, tanaman nuklir memainkan peran utama dalam produksi energi.Kurang bahan bakar nuklir yang diperlukan oleh tanaman jika dibandingkan dengan orang yang membakar bahan bakar fosil.Bahkan setelah membakar beberapa juta ton batubara atau beberapa juta barel minyak, satu ton uranium menghasilkan lebih banyak energi.
Produksi energi nuklir juga ramah lingkungan seperti batubara dan pembakaran tanaman minyak mencemari udara. Di sisi lain, PLTN tidak mengotori lingkungan dan karenanya, menurunkan ketergantungan pada penyebab polusi bahan bakar fosil. Tanaman Nuklir membutuhkan ruang lebih sedikit dan maka juga dapat membangun-up di ruang terbatas, jika dibandingkan dengan orang lain. Bila dibandingkan dengan batubara dan minyak, energi nuklir adalah jauh terkonsentrasi sebagian besar bentuk energi. Kekurangan dari Tenaga Nuklir:
Salah satu kelemahan utama energi nuklir adalah bahwa ledakan menghasilkan radiasi nuklir, radiasi ini merugikan sel-sel tubuh yang dapat membuat manusia sakit atau bahkan menyebabkan kematian mereka.Penyakit dapat muncul atau memukul tahun orang setelah mereka terkena radiasi nuklir.Orang-orang yang rentan terhadap penyakit bahkan bertahun-tahun setelah mereka terkena radiasi nuklir.
            Radioaktif tingkat tinggi dipancarkan dari energi nuklir sangat berbahaya. Sekali dirilis, hal itu berlangsung selama puluhan ribu tahun sebelum membusuk ke tingkat yang aman.Untuk teroris, tanaman nuklir akan menjadi salah satu target yang paling sangat mengganggu daerah untuk catu daya dan menghancurkan sebuah seluruh wilayah dalam satu pergi. Uranium adalah sumber daya yang langka, dan diharapkan untuk terakhir hanya untuk tahun berikutnya 30-60 tergantung pada permintaan aktual.
Periode kehamilan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir yang cukup panjang. Kerangka waktu yang diperlukan untuk formalitas, perencanaan dan pembangunan generasi pembangkit listrik nuklir baru dalam kisaran 20 sampai 30 tahun.Jenis bencana yang mungkin dikenal sebagai reaktor meltdown. Dalam meltdown, reaksi fisi atom berjalan di luar kendali, yang menyebabkan ledakan nuklir melepaskan radiasi dalam jumlah besar.
Pembuangan limbah nuklir dapat terbakar spontan tanpa peringatan. Berikut adalah beberapa contoh kebocoran yang terjadi sepanjang sejarah:: Pada tahun 1979, di Three Mile Island dekat Harrisburg, Pennsylvania, sistem pendingin reaktor nuklir gagal. Radiasi lolos, memaksa puluhan ribu orang untuk melarikan diri.itu masalah dipecahkan menit Untungnya sebelum krisis total akan terjadi, dan tidak ada kematian. Pada tahun 1986, yang lebih buruk banyak bencana melanda Rusia pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.Dalam insiden ini, sejumlah besar radiasi melarikan diri dari reaktor.Ratusan ribu orang terkena radiasi. Several dozen died within a few days. Beberapa lusin meninggal dalam beberapa hari. Pada tahun-tahun mendatang, ribuan lainnya mungkin akan mati dari kanker yang diinduksi oleh radiasi.
Reaktor menghasilkan produk limbah nuklir yang memancarkan radiasi yang berbahaya, karena mereka bisa membunuh orang-orang yang menyentuh mereka, mereka tidak bisa dibuang seperti sampah biasa.Saat ini, banyak limbah nuklir disimpan di kolam pendingin khusus di pabrik nuklir.Amerika Serikat berencana untuk memindahkan nuklirnya semua adalah sebuah dump bawah tanah terisolasi pada tahun 2010. Pada tahun 1957, limbah nuklir dimakamkan di situs dump di Pegunungan Ural Rusia itu, dekat Moskow, misterius meledak. Hal ini mengakibatkan kematian puluhan orang Kerugian lain adalah bahwa reaktor nuklir hanya berlangsung sekitar empat puluh sampai lima puluh tahun.
Seiring dengan perkembangan teknologi, serta semakin kurangnya sumber energi dunia saat ini, sumber daya energi dari Nuklir pun menjadi salah satu yang dipertimbangkan Indonesia menjadi pemasok energi yang sangat potensial bagi kebutuhan masyarakat. 
BBM yang makin tinggi, serta efek pemanasan global yang dihasilkannya membuat negara-negara maju seperti Amerika menjadikan nuklir sebagai sumber energi yang penting bagi kebutuhan listrik disana. Lalu apa saja manfaat dan kerugiannya jika kita membangun PLTN (pembangkit listrik tenaga nuklir)? Berikut fakta-fakta seputar energi nuklir yang bisa dipertimbangkan baik buruknya.
                 
a. Manfaat Teknologi Nuklir Di Berbagai Bidang
Bidang Energi
Manfaat Teknologi Nuklir dalam bidang energi.Sudah lama Teknologi Nuklir digunakan sebagai pembangkit listrik.Negara maju seperti Jerman, Cina, Rusia, Jepang, Korea, Inggris, Amerika, dll sudah memanfaatkan tenaga nuklir sebagai kebutuhan pembangkit listrik.Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah pembangkit listrik thermal dengan panas yang di dapat dari satu atau bahkan lebih dari satu reaktor nuklir pembangkit listrik.Keuntungan dari PLTN ini di antaranya seperti tidak menghasilkan limbah berbahaya seperti karbon monoksida, mercury, nitrogen oksida, dan gas lainnya.Selain itu tenaga nuklir juga mampu bertahan lebih lama, menghasilkan tenaga yang lebih besar daripada bbm dan tidak menyebabkan efek gas emisi rumah kaca.Teknologi nuklir digunakan juga untuk kapal selam bertenaga nuklir, kapal induk bertenaga nuklir, dan lain sebagainya. Baca Juga Game Balap Terbaik Untuk Android.
Bidang Industri
Manfaat teknologi nuklir juga di gunakan manusia dalam bidang industri. Sebagai contoh dengan teknologi nuklir manusia dapat melakukan proses ekspolrasi minyak dan gas, untuk menentukan sifat dari bebatuan yang ada di sekitar seperti litografi maupun porositas. Tidak hanya itu saja kemampuan dari radiasi energi nuklir juga dapat membantu perancangan konstruksi jalan, mengukur kelembapan dan kepadatan.Penggunaanya adalah seperti mengukur kepadatan tanah, aspal, serta beton dengan menggunakan celsium-137 sebagai sumber nuklirnya.
Bidang Hidrologi
Dalam bidang hidrologi pemanfaatan nuklir seperti untuk menguji kecepatan aliran sungai atau lumpur. Radioisotop dapat digunakan untuk mengukur debit air, biasanya natrium-24 yang digunakan dalam bentuk NaCl. Intensitas pada radiasi nuklir dapat di manfaatkan juga sebagai pendeteksi kebocoran pada pipa dalam bawah tanah. Radioisotop Na-24 mampu memancarkan sinar gamma yang dapat di deteksi secara langsung dengan menggunakan alat pencacah radioaktif Geiger Counter.
Bidang Kesehatan
Aplikasi pada bidang medis dengan menggunakan teknologi umumnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu diagnosa dan terapi radiasi.Sinar X contohnya yang di gunakan untuk perawatan bagi pasien yang menderita kanker.Tentu saja hal ini adalah pengembangan dari teknologi nuklir selama ini oleh para ilmuwan.Selain itu juga dapat untuk pencarian jejak radioaktif pada tubuh manusia dengan menggunakan Teknesium yang diberikan oleh molekul organik, serta berbagai aplikasi lainnya.
b. Kelebihan dari Tenaga Nuklir
1.       Nuklir termasuk ramah lingkungan karena limbah produksinya sedikit di bandingkan dengan bahan bakar fosil. Ini tidak mencemari dengan cara yang sangat langsung. Hal ini bersih dari bentuk-bentuk lain dari produksi energi. Hal ini mengacu pada emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfir, karena tidak menghasilkan logam berat seperti cadmium, plumbum, arsen, serta gas emisi seperti SO2, VHC.
2.       Pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan reaksi fisi (proses pemisahan atom menjadi inti yang lebih kecil)
3.       Limbah radioaktif nuklir dipendam di didalam wadah di bawah permukaan tanah dan biasanya di gunung hingga radioaktif nya hilang.
4.       Pembangkit listrik tenaga nuklir tidak memakan banyak ruang. Hal ini memungkinkan mereka untuk ditempatkan di lokasi yang telah dikembangkan dan kekuasaan tidak harus ditransfer jarak jauh.
5.       Keuntungan lain tenaga nuklir adalah bahwa energi nuklir adalah jauh bentuk paling terkonsentrasi energi, sehingga dapat diproduksi dalam jumlah besar selama jangka waktu yang singkat.
6.       Kemungkinan untuk produksi jangka panjang yang besar karena reaktor baru, di mana mahal dapat dibuat ketika yang lama usang. cadangan Minyak dan jenis bahan bakar fosil lainnya cenderung kehabisan di beberapa titik.
7.       Salah satu manfaat paling signifikan dari energi nuklir adalah bahwa tanaman nuklir akan menghasilkan energi bahkan setelah batubara dan minyak menjadi langka. Dengan demikian, tanaman nuklir memainkan peran utama dalam produksi energi.
8.       Kurang bahan bakar nuklir yang diperlukan oleh tanaman jika dibandingkan dengan orang yang membakar bahan bakar fosil. Bahkan setelah membakar beberapa juta ton batubara atau beberapa juta barel minyak, satu ton uranium menghasilkan lebih banyak energi.
9.       Tanaman Nuklir membutuhkan ruang lebih sedikit dan maka juga dapat membangun-up di ruang terbatas, jika dibandingkan dengan orang lain.
10.    Bila dibandingkan dengan batubara dan minyak, energi nuklir adalah jauh terkonsentrasi sebagian besar bentuk energi.
c. Kerugian dari Tenaga Nuklir
1.       Ledakan Nuklir dapat menghasilkan radiasi sangat tinggi yang melepaskan elektron dan mampu merusak DNA. Radioaktif tingkat tinggi dipancarkan dari energi nuklir sangat berbahaya. Sekali dirilis, hal itu berlangsung selama puluhan ribu tahun sebelum membusuk ke tingkat yang aman. Radiasi ini merugikan sel-sel tubuh yang dapat membuat manusia sakit atau bahkan menyebabkan kematian mereka. Penyakit dapat muncul atau memukul tahun orang setelah mereka terkena radiasi nuklir.Reaktor menghasilkan produk limbah nuklir yang memancarkan radiasi yang berbahaya, karena mereka bisa membunuh orang-orang yang menyentuh mereka, mereka tidak bisa dibuang seperti sampah biasa. Saat ini, banyak limbah nuklir disimpan di kolam pendingin khusus di pabrik nuklir. Kerugian lain adalah bahwa reaktor nuklir hanya berlangsung sekitar empat puluh sampai lima puluh tahun.
2.       Lebih ekonomis. Energi Nuklir adalah energi yang murah untuk dihasilkan, ini membuatnya menjadi energi alternatif yang luar biasa. Bisa dibayangkan, satu gram uranium saja mampu menghasilkan energi listrik yang setara dengan satu ton batu bara. Mungkin biaya yang relatif mahal dalam energi nuklir adalah dalam hal konstruksi dari PLTN. Namun ketika PLTN sudah dibangun maka dapat dirasakan bahwa ternyata PLTN merupakan pembangkit listrik yang paling ekonomis. Ini dikarenakan biaya pengoperasian dan bahan bakarnya jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya sumber
3.       Saat suatu daerah terkena ledakan nuklir, maka nuklir akan naik ke atmosfer dan tetap berada di atmosfer hingga bertahun-tahun sebelum mengendap di udara atau dipermukaan tanah.
4.       Salah satu kelemahan utama energi nuklir adalah bahwa ledakan menghasilkan radiasi nuklir, radiasi ini merugikan sel-sel tubuh yang dapat membuat manusia sakit atau bahkan menyebabkan kematian mereka. Penyakit dapat muncul atau memukul tahun orang setelah mereka terkena radiasi nuklir.
5.       Orang-orang yang rentan terhadap penyakit bahkan bertahun-tahun setelah mereka terkena radiasi nuklir.
6.       Untuk teroris, tanaman nuklir akan menjadi salah satu target yang paling sangat mengganggu daerah untuk catu daya dan menghancurkan sebuah seluruh wilayah dalam satu pergi.
7.       Uranium adalah sumber daya yang langka, dan diharapkan untuk terakhir hanya untuk tahun berikutnya 30-60 tergantung pada permintaan aktual.
8.       Periode kehamilan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir yang cukup panjang. Kerangka waktu yang diperlukan untuk formalitas, perencanaan dan pembangunan generasi pembangkit listrik nuklir baru dalam kisaran 20 sampai 30 tahun.
9.       Jenis bencana yang mungkin dikenal sebagai reaktor meltdown. Dalam meltdown, reaksi fisi atom berjalan di luar kendali, yang menyebabkan ledakan nuklir melepaskan radiasi dalam jumlah besar.
10.    Pembuangan limbah nuklir dapat terbakar spontan tanpa peringatan.
11.    Kekurangan energi nuklir, merujuk kepada resiko dan dampak lingkungan jika PLTN rusak atau gagal berfungsi normal, antara lain :Proliferasi Risiko Umumnya uranium U-235 dicampur dengan U-238 dan menghasilkan Plutonium (Pu-239) sebagai limbah proses fisi nuklir. Plutonium dapat digunakan baik untuk bahan bakar PLTN maupun untuk membuat bom.Pada tahun 2000, diperkirakan 310 ton, senjata nuklir berbasis plutonium yang siap digunakan telah diproduksi
12.    Hanya dengan volume kurang dari 8 Kg plutonium cukup untuk menghasilkan bom setara dengan bom atom Nagasaki.Resiko Kecelakaan Pada 26 April 1986 reaktor No: 4 di PLTN Chernobyl (di bekas Uni Soviet, sekarang Ukraina) meledak, menyebabkan kecelakaan nuklir terburuk yang pernah terjadi (30 orang tewas seketika, termasuk 28 orang terkena radiasi, dan 209 orang harus terus dirawat karena keracunan radiasi akut).
Pada bulan Maret 1979 karena kegagalan peralatan dan kesalahan manusia menyebabkan kecelakaan di reaktor nuklir Three Mile Island di Harrisburg, Pennsylvania, termasuk kecelakaan yang terburuk dalam sejarah AS. Konsekuensinya terjadi insiden kontaminasi radiasi meliputi daerah di sekitarnya, terjadi peningkatan kasus kanker tiroid, dan mutasi tanaman.
13.    Kerusakan Lingkungan Proses yang kompleks selama menciptakan energi nuklir diyakini banyak orang berbahaya bagi lingkungan hidup. Pertambangan uranium, pengkayaan dan produksi radioaktif plutonium menghasilkan isotop yang mencemari lingkungan sekitarnya, termasuk air tanah, udara, tanah, tumbuhan, dan peralatan.Akibatnya, dapat berdampak buruk bagi manusia dan seluruh ekosistem.Dampak buruk ini tidak mudah untuk dihilangkan karena beberapa isotop radioaktif memiliki umur yang luar biasa panjang, tetap beracun selama ratusan ribu tahun.
14.    Limbah Nuklir Limbah nuklir diproduksi dalam berbagai cara. Ada limbah yang dihasilkan dalam reaktor inti, yaitu limbah yang dihasilkan sebagai akibat dari kontaminasi radioaktif, dan limbah yang dihasilkan sebagai produk sampingan dari pertambangan uranium, pemurnian, dan pengayaan.Sebagian besar radiasi limbah nuklir dilepaskan dari batang bahan bakar. Reaktor nuklir biasa akan menghasilkan 20-30 ton limbah nuklir tingkat tinggi setiap tahunnya. Tidak ada cara yang dikenal aman untuk membuang limbah ini, radioaktif tetap berbahaya sampai luruh secara alami.
d. Contoh Bencana Nuklir Yang Terjadi Sepanjang Sejarah di Dunia
         Pada tahun 1979, di Three Mile Island dekat Harrisburg, Pennsylvania, sistem pendingin reaktor nuklir gagal. Radiasi lolos, memaksa puluhan ribu orang untuk melarikan diri. itu masalah dipecahkan kematian.Untungnya sebelum krisis total akan terjadi, dan tidak ada Bencana tersebut membuat 2 juta penduduk terdekat terkena radiasi rendah (kurang dari kekuatan sebuah x-ray).
         Pada tahun 1986, yang lebih buruk banyak bencana melanda Rusia pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. Dalam insiden ini, sejumlah besar radiasi melarikan diri dari reaktor. Ratusan ribu orang terkena radiasi. Several dozen died within a few days. Beberapa lusin meninggal dalam beberapa hari. Pada tahun-tahun mendatang, ribuan lainnya mungkin akan mati dari kanker yang diinduksi oleh radiasi. Bencana terburuk lainnya dari ledakan PLTN dalam sejarah terjadi di Ukraina pada tahun 1986. Ledakan di Pembangkit Listrik Chernobyl menewaskan 30 pekerja dan menyebabkan relokasi dari 300.000 penduduk. Dalam tahun-tahun berikutnya, ribuan anak-anak yang tinggal di dekat pabrik menderita kanker tiroid.
         Amerika Serikat berencana untuk memindahkan nuklirnya semua adalah sebuah dump bawah tanah terisolasi pada tahun 2010.
         Pada tahun 1957, limbah nuklir dimakamkan di situs dump di Pegunungan Ural Rusia itu, dekat Moskow, misterius meledak. Hal ini mengakibatkan kematian puluhan orang
         Bencana Pertama tercatat sebagai bahaya nuklir adalah saat Bom Hirosima dan Nagasaki yang mempu menghancurkan wilayah tersebut hingga berkeping-keping hingga menewaskan 140.000 orang di Hirosima dan 80.000 orang di Nagasaki.
         Jepang telah mengalami 3 kali ledakan PLTN sejak tahun 1999. Kecelakaan terbaru tahun 2011 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima terjadi setelah gempa 9,0 skala Richter dan tsunami berikutnya yang merusak sistem pendingin. Pemerintah mengevakuasi lebih dari 2.000 penduduk dari radius 20 kilometer di sekitar pabrik.



























III. PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi di dunia, energi nuklir sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan penghematan energi. Hal tersebut telah dilakukan oleh beberapa negara.. Dengan semua keunggulan dan kelemahan nuklir, sebenarnya harus telah dipersiapkan untuk mencanangkan pembangunan tenga nuklir. Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk membuat, mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap. Berbeda dengan bom nuklir, yang reaksi berantainya terjadi pada orde pecahan detik dan tidak terkontrol.Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan.Saat ini, reaktor nuklir paling banyak digunakan untuk membangkitkan listrik. Untuk itu untuk berlangsungnya keamanan dan kenyamanan seluruh penduduk dunia sehendaknya energi nuklir dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya

DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment

Novel Bahasa Jawa "Tresno Waranggono"

                                                                           Tresno Waranggono “ Theng-theng” swara bel muni, kang tandane w...