LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA
KISI
DIFRAKSI
Kelompok
2 :
1. Amar Azzamul Faruq
(4)
2. Deny Juliati (13)
3. Desian Riat Putri
(14)
4. Eli Ermawati (18)
XII
IPA 2
SMA
NEGERI 1 JAKENAN
TAHUN
PELAJARAN
2016/2017
A. Tujuan
Menentukan
panjang gelombang suatu sumber cahaya pada kisi difraksi
B. Alat
dan Bahan
NO
|
Alat
dan Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Kisi difraksi
|
1
buah
|
2
|
Laser
|
1
buah
|
3
|
Mistar (1m)
|
1
buah
|
4
|
Kertas
|
3
buah
|
5
|
Pensil
|
1
buah
|
6
|
Isolatip
|
1
buah
|
C. Dasar
Teori
Gelombang memiliki
beberapa sifat, salah satunya adalah difraksi. Difraksi adalah peristiwa
pembelokan atau pelenturan arah gelombang ketika melewati penghalang berupa
celah. Jika gelombang melewati celah yang ukurannya sempit, maka difraksi
menyebabkan celah tersebut seolah-olah merupakan sumber gelombang melingkar.
yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah. Semakin kecil halangan,
penyebaran gelombang semakin besar.Sama halnya dengan gelombang, cahaya yang
dilewatkan pada sebuah celah sempit juga akan mengalami difraksi. Difraksi
cahaya terjadi juga pada celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain pada
jarak yang sama.
Bila cahaya
monokromatik (satu warna) dijatuhkan pada celah sempit, maka cahaya akan
dibelokkan atau dilenturkan. Sedangkan bila cahaya dijatuhkan polikromatik
(cahaya putih atau banyak warna), selain akan mengalami peristiwa difraksi,
juga akan terjadi peristiwa interferensi. Hasil interferensi menghasilkan pola
warna pelangi.
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, akan dibelokkan dengan sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang. Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami peristiwa interferensi.
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, akan dibelokkan dengan sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang. Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami peristiwa interferensi.
Cahaya
yang dilewatkan pada kisi difraksi akan membentuk garis gelap dan terang dengan
rumus sebagai berikut :
Interferensi
maximum
Interferensi
minimum
Kisi
difraksi merupakan suatu piranti atau alat untuk menganalisis sumber cahaya.
Kisi adalah celah sempit yang dibuat dengan menggores sebuah lempengan kaca
dengan intan. Sebuah kisi dapat dibuat 300 sampai 600 celah setiap 1 mm. pada
kisi, setiap goresan merupakan celah. Celah diantara goresan-goresan adalah
transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah-celah yang
terpisah.
Sebuah kisi memiliki konstanta atau
tetapan kisi yang menyatakan banyaknya goresan tiap satu satuan panjang, yang
dilambangkan dengan d, yang juga sering dikatakan menjadi lebar celah atau
jarak antar celah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter.
Banyaknya goresan tiap satuan panjang dinyatakan dengan N. Jika terdapat N
garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah kebalikan dari N, yaitu:
Jika berkas
cahaya monokhromatis dijatuhkan pada sebuah kisi, sebagian akan diteruskan sedangkan
sebagian lagi akan dibelokkan. Akibat pelenturan tersebut, apabila kita melihat
suatu sumber cahaya monokhromatis dengan perantaraan sebuah kisi, akan tampak
suatu pola difraksi berupa pita-pita (garis) terang pada layar. Intensitas
pita-pita terang mencapai maksimun pada pita pusat dan pita-pita lainnya yang
terletak dikiri dan kanan pita pusat. Intensitas pita berkurang untuk warna
yang sama bila pitanya jauh dari pita pusat. Pita-pita terang terjadi bila
selisih lintasan dari cahaya yang keluar dari dua celah kisi yang berurutan
memenuhi persamaan :
atau
Sedangkan
pita gelap akan terjadi bila memenuhi persamaan :
dimana :
n = orde pola difraksi (0,1,2,………)
n = orde pola difraksi (0,1,2,………)
d =
jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)
λ =
panjang gelombang cahaya yang digunakan
θ =
sudut lenturan (difraksi)
∆Y (P) =
jarak terang pusat dengan orde ke-n
L =
jarak layar ke kisi difraksi
Jika cahaya
yang digunakan berupa cahaya polikhromatis, kita akan melihat suatu spectrum
warna. Spektrum yan paling jelas terlihat adalah spektrum dari orde pertama (N=1).
Garis gelap dan terang atau pembentukan spektrum akan lebih jelas dan tajam
jika lebar celahnya semakin sempit atau konstanta kisinya semakin banyak atau
besar. Garis gelap dan terang dan spektrum tersebut merupakan hasil
interferensi dari cahaya yang berasal dari kisi tersebut yang jatuh pada layar
titik atau tempat tertentu.
D. Prosedur
Percobaan
I.
Kisi 100 garis/mm
1. Menyiapkan
4 lembar kertas, lalu menyambung kertas satu dengan lainnya memakai isolatip.
2. Menempelkan
kertas tersebut pada dinding sebagai layarnya.
3. Mengukur
jarak kisi dengan layar sepanjang 1m memakai mistar.
4. Menghidupkan
laser dan mengarahkan pada kisi sebesar 100 garis/mm.
5. Mengamati
garis terang dan gelap pada layar.
6. Memberi
tanda garis terang pada layar memakai pensil.
7. Menghitung
lebar celah (d) pada kisi 100 garis/mm.
8. Menghitung
jarak antara dua garis terang berurutan (P) pada layar.
9. Mencari
panjang gelombang (λ) yang digunakan antara dua garis terang yang berdekatan
untuk n = 1, n = 2, dan n = 3.
10. Mencatat
hasi praktikum pada tabel pengamatan.
II.
Kisi 300 garis/mm
1. Menyiapkan
4 lembar kertas, lalu menyambung kertas satu dengan lainnya memakai isolatip.
2. Menempelkan
kertas tersebut pada dinding sebagai layarnya.
3. Mengukur
jarak kisi dengan layar sepanjang 1m memakai mistar.
4. Menghidupkan
laser dan mengarahkan pada kisi sebesar 300 garis/mm.
5. Mengamati garis terang dan gelap pada layar.
6. Memberi
tanda garis terang pada layar memakai pensil.
7. Menghitung
lebar celah (d) pada kisi 300 garis/mm.
8. Menghitung
jarak antara dua garis terang berurutan (P) pada layar.
9. Mencari
panjang gelombang (λ) yang digunakan antara dua garis terang yang berdekatan
untuk n = 1, n = 2, dan n = 3.
10. Mencatat
hasi praktikum pada tabel pengamatan.
III.
Kisi 600 garis/mm
1. Menyiapkan
4 lembar kertas, lalu menyambung kertas satu dengan lainnya memakai isolatip.
2. Menempelkan
kertas tersebut pada dinding sebagai layarnya.
3. Mengukur
jarak kisi dengan layar sepanjang 1m memakai mistar.
4. Menghidupkan
laser dan mengarahkan pada kisi sebesar 600 garis/mm.
5. Mengamati garis terang dan gelap pada layar.
6. Memberi
tanda garis terang pada layar memakai pensil.
7. Menghitung
lebar celah (d) pada kisi 600 garis/mm.
8. Menghitung
jarak antara dua garis terang berurutan (P) pada layar.
9. Mencari
panjang gelombang (λ) yang digunakan antara dua garis terang yang berdekatan
untuk n = 1, n = 2, dan n = 3.
10. Mencatat
hasil praktikum pada tabel pengamatan.
G. Kesimpulan
Dari
praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai N
(konstanta kisi) maka jarak antara dua garis terang yang berdekatan (P) semakin
besar. Panjang gelombang (λ) dipengaruhi oleh jarak garis terang ke layar,
bilangan orde, jarak garis terang pusat dengan garis terang n dan juda
konstanta kisi.
H. Saran
Dalam
melakukan praktikum sebaiknya alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik, terutama
lasernya seharusnya menggunakan laser yang dapat berfungsi dengan baik, agar
cahaya yang tampak pada layar terlihat dengan jelas. Seharusnya siswa dapat
memahami materi kisi difraksi ini dengan lebih mendalam agar dapat menjawab
berbagai soal mengenai kisi difraksi dengan benar.
Semoga apa yang saya bagikan bermanfaat, tugas yang saya buat ini dibuat dari berbagai literatur, bisa dari internet dan buku ada juga buah karya saya sendiri. Mungkin ada beberapa bagian yang sama dengan blog lainnya, mungkin dulu saat membuatnya ada bagian yang menyalin beberapa blog tetapi sudah saya susun kembali. Mohon dimaklumi, saya baru belajar. Akun google ini juga milik Eli Ermawati. Terimakasih....
ReplyDelete